Pengaruh Gipsum, Batu Bara Muda, dan Pencucian terhadap Sifat Kimia Lumpur Sidoarjo.
View/ Open
Date
2018Author
Wijaya, Teguh Pribadi
Nugroho, Budi
Baskoro, Dwi Putro Tejo
Metadata
Show full item recordAbstract
Lumpur Sidoarjo (selanjutnya disebut LUSI) adalah aliran lumpur panas yang
keluar dari dalam bumi akibat kegiatan pengeboran minyak oleh PT. Lapindo
Brantas. Hingga saat ini LUSI masih mengalir keluar dari lubang pengeboran.
Hingga 2017, aliran LUSI berfluktuasi dari 20.000 - 40.000 m3/ hari. Daerah-daerah
yang terdampak LUSI menjadi gersang akibat matinya tanaman penutup tanah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Gipsum, Batu Bara
Muda, dan pencucian pada sifat kimia dari LUSI. Percobaan menggunakan LUSI
kering, diayak lolos saringan 5 mm. Sebanyak 500 g LUSI kering ditimbang dan
dimasukkan ke dalam toples plastik dan diperlakukan dengan Gipsum dan Batu
Bara Muda. LUSI diinkubasi dengan 2 metode yang berbeda, yaitu kapasitas
lapangan dan tergenang-tercuci dengan air, selama 30 hari. Volume air cucian pada
metode tergenang-tercuci berdasarkan curah hujan Kabupaten Sidoarjo dari 2014
hingga 2016. Kedua uji coba, yaitu diinkubasi kapasitas lapangan dan tergenangtercuci,
masing-masing menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kombinasi Gipsum dan Batu Bara Muda
berpengaruh nyata pada penurunan nilai pH, Na-dd, ESP, dan SAR dan nyata
meningkatkan DHL, Ca-dd, Mg-dd dan K-dd dan KTK pada percobaan inkubasi
kapasitas lapangan. Pada percobaan tergenang-tercuci, Gipsum secara nyata
menurunkan pH, Na-dd dan Mg-dd, dan secara nyata meningkatkan DHL dan Cadd.
Perlakuan Gipsum dan Batu Bara Muda diinkubasi dalam kondisi kapasitas
lapangan tidak mengubah kelas salinitas LUSI. Perlakuan pencucian membuat sifat
LUSI menjadi non-saline/normal. Perlakuan pencucian dengan penambahan
Gipsum > 75 ton/ha dengan atau tanpa Batu Bara Muda menjadikan LUSI kembali
ke kategori salin