dc.description.abstract | Penggunaan pupuk kimia secara terus menerus menyebabkan kerusakan
pada tanah dan lingkungan. Hal ini disebabkan oleh penggunaannya yang tidak
efisien, dosis yang berlebihan, dan tidak mengembalikan bahan organik ke dalam
tanah. Pupuk organik hayati dan pupuk hayati mengandung mikrob fungsional
yang mampu memperbaiki sifat-sifat tanah dan memacu pertumbuhan tanaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pemberian pupuk organik hayati
(POH) dan pupuk hayati (Biofertilizer) dalam menggantikan sebagian kebutuhan
pupuk kimia, serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan caisim. Percobaan
lapangan dilakukan di University Farm Pasir Kuda IPB, Kelurahan Pasirkuda,
Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Analisis laboratorium biologi dan kimia
tanah dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Tanah dan Lingkungan serta
Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan
Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB. Penelitian dilaksanakan pada bulan
September 2017 - Februari 2018. Perlakuan pemupukan terdiri dari 8 perlakuan
dengan 4 ulangan, sehingga terdapat 32 satuan percobaan. Perlakuan pemupukan
tersebut ialah P1 (POH), P2 (Biofertilizer), P3 (0,5 NPK), P4 (0,5 NPK + POH),
P5 (0,5 NPK + Biofertilizer), P6 (1,0 NPK), P7 (1,0 NPK + POH), dan P8 (1,0
NPK + Biofertilizer). Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL). Sebagai media tanam digunakan bahan Latosol dari University
Farm Pasir Kuda IPB, Kelurahan Pasir Kuda, Kecamatan Bogor Barat, Kota
Bogor. Caisim varietas Tosakan digunakan sebagai tanaman indikator.
Pemanenan dilakukan pada umur 28 hari setelah tanam. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pemberian pupuk 0,5 NPK + POH dan 0,5 NPK +
Biofertilizer mampu mensubstitusi setengah takaran pupuk kimia (N,P,K) dan
pemberian pupuk 0,5 NPK + POH dan 0,5 NPK + Biofertilizer mampu
meningkatkan pertumbuhan caisim setara dengan pemberian pupuk 1,0 NPK, 1,0
NPK + POH, serta 1,0 NPK + Biofertilizer. | id |