Show simple item record

dc.contributor.advisorAnas, Iswandi
dc.contributor.advisorNugroho, Budi
dc.contributor.authorAmmurabi, Syah Deva
dc.date.accessioned2018-08-29T04:13:10Z
dc.date.available2018-08-29T04:13:10Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93309
dc.description.abstractPenggunaan pupuk kimia dalam pertanian terbukti mampu meningkatkan produksi tanaman secara nyata, namun peningkatan produksi semakin landai dan menurun. Selain itu, penggunaan pupuk kimia saja dengan takaran yang tinggi terus-menerus menyebabkan kerusakan tanah dan pencemaran lingkungan. Aplikasi pupuk organik hayati (POH) dapat memperbaiki keadaan tersebut, yaitu meningkatkan ketersediaan hara, memperbaiki sifat-sifat tanah, serta memacu pertumbuhan dan produksi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi pupuk kimia dengan pupuk organik hayati terhadap pertumbuhan, serapan NPK, serta efisiensi agronomi pupuk pada jagung pada fase vegetatif. Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Cikabayan IPB Dramaga dengan menanam jagung dalam polibag. Analisis laboratorium dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Tanah serta Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB. Penelitian berlangsung antara bulan Mei 2017-Februari 2018. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan faktor tunggal. Perlakuan percobaan terdiri dari : perlakuan Kontrol, Pupuk Organik Hayati (POH), POH + NPK 50%, POH + NPK 100%, NPK 50%, dan NPK 100%. Bahan Latosol dari kebun percobaan Dramaga digunakan sebagai media tanam. Jagung varietas Bisma digunakan sebagai tanaman indikator dan ditumbuhkan hingga berumur 5 Minggu Setelah Tanam (MST). Pada saat jagung berumur 5 MST, biomassa dipanen untuk pengukuran bobot kering tajuk dan akar. Jaringan tajuk dianalisis untuk menetapkan serapan hara N, P, dan K. Hasil sidik ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa interaksi antara pupuk NPK dan POH tidak berpengaruh nyata pada semua variabel yang diamati. Bobot kering total perlakuan POH + NPK 50% setara dengan pemberian pupuk NPK 100%. Hasil ini menunjukkan bahwa pemberian POH mampu meningkatkan pertumbuhan jagung menyamai NPK 100%. Perlakuan POH + NPK 50% mampu meningkatkan serapan N, P, dan K, namun belum mampu menyamai NPK 100%. Berdasarkan efisiensi agronomi, perlakuan POH + NPK 50% lebih efisien dibandingkan perlakuan NPK 50% dan NPK 100%. Dengan demikian, POH mampu mensubstitusi 50% kebutuhan NPK jagung pada fase vegetatif.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSoil sciencesid
dc.subject.ddcSoil fertilityid
dc.titleSubstitusi Pupuk Kimia dengan Pupuk Organik Hayati pada Jagung (Zea mays).id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordfase vegetatif jagungid
dc.subject.keywordpupuk kimiaid
dc.subject.keywordpupuk organik hayatiid
dc.subject.keywordsubstitusiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record