Peningkatan Produktivitas Lak Melalui Teknik Injeksi Molase.
View/ Open
Date
2018Author
Suryanto, Heri
Supriyanto
Farikhah, Haneda Noor
Metadata
Show full item recordAbstract
Lak merupakan salah satu hasil hutan bukan kayu yang berasal dari sekresi kutu Laccifer lacca yang dibudidayakan pada tanaman kesambi (Schleicera oleosa Merr) sebagai tanaman inangnya. Salah satu penyebab rendahnya produksi lak di Indonesia adalah oleh kondisi tanaman inang yang kurang baik. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji efek penambahan molase terhadap pertumbuhan dan vitalitas pohon kesambi. Molase diinjeksikan pada tanaman menggunakan metode injeksi cairan pasif.
Kegiatan pra penelitian dilakukan dengan injeksi cairan pewarna jaringan gentian violet pada ketinggian 0.5, 1.5 dan 2 meter di atas permukaan tanah untuk mengetahui letak ketinggian injeksi terbaik, sedangkan kegiatan penelitian utama dilakukan dengan injeksi molase konsentrasi 5, 10, 15% dan air (tidak mengandung molase) sebagai kontrol. Penelitian utama bertujuan untuk mengetahui pengaruh injeksi molase terhadap pertumbuhan dan vitalitas kesambi pada letak injeksi terpilih, serta produksi lak. Parameter yang diukur pada pra penelitian adalah panjang translokasi gentian violet sedangkan parameter pada penelitian utama adalah volume serapan, pertambahan diameter cabang, kadar gula total dan kandungan klorofil.
Hasil pra penelitian menunjukkan letak injeksi terbaik diperoleh pada ketinggian 1.5 meter di atas permukaan tanah. Hasil penelitian utama menunjukkan bahwa serapan cairan terbanyak diperoleh pada konsentrasi molse 0% atau air diikuti cairan molase konsentrasi 5, 10 dan 15 %. Injeksi molase konsentrasi 10% memberikan pengaruh terbaik pada pertambahan diameter cabang (4.3 mm) dengan kandungan gula total pada cabang sebesar 18.46%. Vitalitas kesambi juga meningkat pada injeksi molase konsentrasi 10 % yang ditunjukkan oleh peningkatankandungan pigmen yaitu klorofil a (1.117 mg/g), b (0.416 mg/g), Karoten (0.365) dan Antosianin (0.094 mg/100g). Produktivitas lak menunjukkan bahwa berat rata-rata tertinggi adalah 17.43 gram pada konsentrasi molase 10% sedangkan yang terendah adalah pada konsentrasi molase 5% sebesar 15.41 gram.. Kadar abu terendah adalah pada konsentrasi molase 10% dengan kadar abu sebesar 0.63 % dan nilai tertinggi adalah pada 0 dan 15% dengan kadar abu sebesar 0.76%. Berdasarkan kadar abu maka mutu lak dalam penelitian ini belum memenuhi standar mutu lak India (0.5%). Nilai kadar air terendah adalah adalah 5% sebesar 4.67 % sedangkan dan tertinggi adalah 15% sebesar 7.56%. Demikian pula berdasarkan kadar air maka mutu lak belum memenuhi standar mutu lak India . Bahan aktif yang ditemukan dalam lak adalah 2-Cyclopenetene-1-undecanoid yang merupakan bahan aktif yang menahan multiplikasi in vitrobeberapa spesies mikobakteri. Umumnya lak mengandung 35% aleuretic acid yang digunakan untuk parfum pengganti aroma musk.
Collections
- MT - Forestry [1373]