dc.description.abstract | Terdapat dua jenis jelutung di Indonesia yaitu jelutung darat (D. costulata)
dan jelutung rawa (D. lowii), keduanya merupakan tumbuhan dari family
Apocynaceae. Jelutung dikenal dengan manfaatnya sebagai bahan baku permen
karet. Jelutung dipilih sebagai salah satu jenis tanaman yang digunakan dalam
kegiatan rehabilitasi ekosistem gambut, namun kesalahan identifikasi terutama
pada tingkat anakan membuat kegiatan penanaman sering kali mengalami
kegagalan. Penelitian ini bertujuan menganalisis keragaman genetik,
mengidentifikasi dan mengetahui hubungan kekerabatan jelutung darat dan
jelutung rawa menggunakan penanda molekuler Amplified Fragment Length
Polymorphism (AFLP). Sampel jelutung berasal dari Provinsi Sumatera Selatan,
Riau dan Jambi. Isolasi DNA menggunakan DNeasy plant mini kit dari QIAGEN.
Analisis AFLP menggunakan enzim restriksi EcoRI dan MseI. Tahap pre-amplifikasi
menggunakan primer EcoRI (E01) dan MseI (M03). Sedangkan untuk amplifikasi
selektif menggunakan primer M-ACA+E-GAA dan M-ACC+E-CTA. Hasil AFLP
divisualisasikan menggunakan gel acrylamide dengan pewarnaan silver. Hasil
amplifikasi selektif menggunakan primer M-ACA+E-GAA mampu membedakan
populasi D. costulata dan D. lowii. Keragaman genetik D. costulata dan D. lowii
memiliki nilai rata-rata PLP = 86.04 %, Na = 1.724, Ne = 1.142, He = 0.112.
Hubungan kekerabatan kedua jenis jelutung sangat dekat, dilihat dari jarak genetik
antara populasinya dengan nilai 0.005 dengan kemiripan genetik yang sangat tinggi
yaitu sebsesar 99.5%. Kedekatan hubungan genetic dua spesies jelutung
menunjukkan kemungkinan asal-usul evolusi kedua jenis jelutung tersebut berasal
dari satu jenis yang sama. | id |