Show simple item record

dc.contributor.advisorNawangsih, Abdjad Asih
dc.contributor.advisorMutaqin, Kikin Hamzah
dc.contributor.authorSeptiandari, Mitha
dc.date.accessioned2018-08-29T02:58:30Z
dc.date.available2018-08-29T02:58:30Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93192
dc.description.abstractPuccinia horiana adalah patogen utama penyebab penyakit karat putih pada tanaman krisan. Infeksi P. horiana ditunjukkan dengan timbulnya pustul pada permukaan bawah daun krisan yang dapat menyebabkan bunga gagal berkembang akibat terganggunya proses fotosintesis. Untuk mengendalikan penyakit tersebut, petani umumnya melakukan perompesan daun bawah dan aplikasi fungisida secara teratur. Alternatif pengendalian yang perlu dijajaki dan dikembangkan adalah pengendalian hayati, antara lain pemanfaatan bakteri endofit. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati keragaman bakteri endofit pada tanaman krisan sehat dan menyeleksinya sebagai kandidat agens pengendali hayati cendawan karat. Bakteri endofit diisolasi dari daun krisan sehat yang diambil dari pertanaman krisan di Desa Pakuan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sebanyak 25 bakteri endofit yang berhasil diisolasi selanjutnya dilakukan pengujian reaksi hipersensitivitas pada daun tembakau. Sebanyak 22 isolat yang menunjukkan reaksi hipersensitif negatif, yaitu menunjukkan sifat non patogenik pada tanaman, diseleksi lebih lanjut dengan pengujian aktivitas hemolisis pada media agar darah. Sebanyak 12 isolat menunjukkan reaksi hemolisis tipe γ, yang berarti isolat aman bagi hewan atau manusia. Ke-12 isolat bakteri endofit tersebut dijadikan kandidat agen hayati untuk diuji kemampuannya dalam menghambat perkecambahan spora cendawan karat patogen. Uji tersebut dilakukan dengan meneteskan suspensi isolat bakteri dengan kerapatan 108-109 cfu/ml ke dalam suspensi teliospora P. horiana pada permukaan atas gelas objek. Penghambatan perkecambahan spora cendawan karat oleh bakteri endofit diamati setelah inkubasi selama 24 jam. Sebanyak 3 bakteri endofit dari 12 isolat yang diuji, yaitu isolat EG33, EG44, dan EG51, menunjukkan persentase penghambatan lebih dari 80%, yaitu berturut-turut 81.83, 84.79 dan 81.87%. Hasil pengujian in planta lebih lanjut isolat EG33, EG44 dan EG51 pada 2 HSP terhadap pembentukan pustul karat menghasilkan persentase penghambatan berturut-turut sebesar 36.9, 45.6 dan 43.5%. Hasil karakterisasi dan identifikasi molekular berdasarkan urutan nukleotida gen 16S rRNA menunjukkan bahwa bakteri endofit isolat EG33 bersifat Gram positif dan memiliki kemiripan 95% dengan Bacillus altitudinis, sedangkan isolat EG44 dan EG51 bersifat Gram negatif dan memiliki kemiripan berturut-turut 79 dan 95% dengan Pseudomonas stutzeri.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcPlant protectionid
dc.subject.ddcBacterial diseasesid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleSeleksi dan Evaluasi Bakteri Endofit untuk Mengendalikan Penyakit Karat Putih (Puccinia horiana P. Henn) pada Tanaman Krisanid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordBacillus altitudinisid
dc.subject.keywordChrysanthemum sp.id
dc.subject.keywordPseudomonas stutzeriid
dc.subject.keywordperkecambahan sporaid
dc.subject.keywordteliosporaid
dc.subject.keyword16S rRNAid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record