Analisis Finansial Silvofishery di Kecamatan Legon Kulon, Subang, Jawa Barat
Abstract
Hutan mangrove mempunyai fungsi fisik sebagai pelindung daratan dari
gelombang air laut dan fungsi biologis sebagai daerah asuhan (nursery ground)
serta habitat berbagai organisme. Selain itu, hutan mangrove memungkinkan untuk
dikombinasikan dengan usaha tambak berupa silvofishery. Kecamatan Legon
Kulon memanfaatkan hutan mangrove sebagai lahan tambak tumpang sari sistem
empang parit yang digunakan untuk budidaya dalam bentuk parit yang mengelilingi
hutan mangrove, dengan lebar parit yang bervariasi. Tujuan penelitian ini yaitu
menganalisis produktivitas tambak empang parit di berbagai pola serta
menganalisis kelayakan finansial tambak empang parit di berbagai pola.
Berdasarkan perhitungan dan analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan
periode finansial hingga 10 tahun serta suku bunga riil sebesar 6,50%, tambak yang
mempunyai proporsi mangrove 80% dari lahan garapan, menghasilkan nilai
finansial tertinggi, dengan nilai NPV sebesar Rp 328.738.896, BCR sebesar 3,08
dan IRR sebesar 91%.
Collections
- UT - Forest Management [2811]