Show simple item record

dc.contributor.advisorHermawan, Dede
dc.contributor.advisorBahtiar, Effendi Tri
dc.contributor.authorFebriani
dc.date.accessioned2018-08-28T04:22:50Z
dc.date.available2018-08-28T04:22:50Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92969
dc.description.abstractHERMAWAN dan EFFENDI TRI BAHTIAR. Menara pendingin di Indonesia biasanya menggunakan kayu Douglas fir sebagai komponen utamanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisis, sifat mekanis, tegangan ijin, dan batas endurance kayu pinus untuk komponen struktur menara pendingin. Rata-rata kadar air (Mc), kerapatan (), dan berat jenis (BJ) masing-masing adalah 13.55%, 0.55 g/cm3; dan 0.48. Berat jenis kayu pinus lebih tinggi dibandingkan Douglas fir (BJ = 0.46) yang saat ini digunakan untuk komponen menara pendingin. Hasil uji-t menunjukkan bahwa rata-rata MOE dan MCS kayu pinus sebesar 7197 N/mm2 dan 30 N/mm2, tidak berbeda nyata dengan kayu Douglas (9104 N/mm2 dan 33 N/mm2). Uji dinamis menghasilkan kurva S-N dan diagram Goodman. Kurva S-N menunjukkan kayu pinus memiliki batas tegangan patah minimum (min) sebesar 3.1476 N/mm2, batas tegangan patah maksimum (maks) sebesar 16.577 N/mm2, dan batas tegangan patah rata-rata (m) 10.012 N/mm2, sedangkan diagram Goodman menghasilkan nilai akhir (u) sebesar 30 N/mm2 dan batas endurance (e) sebesar 8.50 N/mm2. Batas ketahanan endurance kayu pinus tersebut setara dengan kayu Douglas fir (8.12 N/mm2).id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcForestry productsid
dc.subject.ddcFatigueid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleAnalisis Fatigue Tekan Kayu Pinusid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordfatigueid
dc.subject.keywordkuat tekanid
dc.subject.keywordmenara pendinginid
dc.subject.keywordsifat mekanis kayuid
dc.subject.keyworduji dinamisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record