Show simple item record

dc.contributor.advisorWahjunie, Ennie Dwi
dc.contributor.advisorBaskoro, Dwi Putro Tejo
dc.contributor.authorKaiwa, Ogan
dc.date.accessioned2018-08-28T02:54:16Z
dc.date.available2018-08-28T02:54:16Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92886
dc.description.abstractAir merupakan komponen penting bagi kehidupan tanaman. Kekurangan air pada tanaman dapat menghambat fotosintesis sehingga pertumbuhan dan produksi tanaman menurun. Penyebab terjadinya tanaman kekurangan air salah satunya adalah kapasitas infiltrasi yang rendah sehingga menyebabkan kandungan air dalam tanah menjadi sedikit. Saat ini, penggunaan lahan sering kali tidak memperhatikan aspek konservasi tanah dan air yang mengakibatkan menurunnya kemampuan tanah dalam meresap dan memegang air sehingga cadangan air berkurang. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat fisik tanah, kapasitas infiltrasi, waktu pencapaian dan dinamikanya pada berbagai penggunaan lahan, yaitu lahan kopi, lahan tegalan, dan lahan bambu di DAS Mikro Cikardipa, Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Bogor. Dalam penelitian ini pengukuran kapasitas infiltrasi dan pengambilan contoh tanah dilakukan pada tiga jenis penggunaan lahan pada jenis tanah dan kemiringan lereng yang sama. Pengukuran kapasitas infiltrasi dilakukan dengan metode double ring infiltrometer. Sifat-sifat fisik tanah yang dievaluasi adalah tekstur tanah, kadar bahan organik, bobot isi, bobot jenis partikel, distribusi ukuran pori tanah, dan stabilitas agregat tanah. Hasil penelitian menunjukkan kapasitas infiltrasi minimum terendah pada guludan di lahan tegalan dengan rata-rata sebesar 15.6 cm jam-1, selanjutnya antar gulud di lahan tegalan 18 cm jam-1, lahan kopi 18 cm jam-1, dan tertinggi pada lahan bambu dengan rata-rata sebesar 24 cm jam-1. Kadar air awal yang berbeda pada waktu pengukuran infiltrasi yaitu pada lahan kopi 51.52%, antar gulud di lahan tegalan 42.35%, guludan di lahan tegalan 37.94%, dan bambu 34.63% menyebabkan waktu pencapaian kapasitas infiltrasi konstan tiap penggunaan lahan berbeda. Waktu pencapaian kapasitas infiltrasi paling cepat adalah pada lahan kopi yaitu 33 menit, diikuti oleh lahan bambu 59.66 menit, guludan di lahan tegalan 63.66 menit dan antar gulud di lahan tegalan 81.33 menit. Kurva laju infiltrasi cenderung fluktuatif, dengan fluktuasi minimum dijumpai pada lahan kopi. Hal ini disebabkan karena pada lahan kopi memiliki stabilitas agregat yang paling tinggi sehingga dinamika infiltrasi selama pengukuran menjadi stabil.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSoil sciencesid
dc.subject.ddcinfiltrationid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleInfiltrasi Tanah Pada Berbagai Penggunaan Lahan di DAS Mikro Cikardipa, Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Bogorid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keyworddinamika laju infiltrasiid
dc.subject.keywordkapasitas infiltrasi minimumid
dc.subject.keywordpenggunaan lahanid
dc.subject.keywordsifat-sifat fisik tanahid
dc.subject.keywordwaktu pencapaian kapasitas infiltrasi minimumid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record