Show simple item record

dc.contributor.advisorHardjanto
dc.contributor.advisorSunkar, Arzyana
dc.contributor.authorHaerullah, Medi
dc.date.accessioned2018-08-27T08:00:06Z
dc.date.available2018-08-27T08:00:06Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92787
dc.description.abstractSuatu kawasan konservasi dinilai efektif jika nilai indeks efektivitas pengelolaan mencapai minimal 70% (kategori baik). Gangguan kawasan yang pada umumnya terjadi pada kawasan taman nasional (TN) adalah gangguan yang diakibatkan oleh perbuatan manusia seperti perambahan dan permukiman liar, pencurian kayu, perburuan liar, dan pencurian hasil hutan lainnya. Salah satu faktor yang memengaruhi keberhasilan upaya penanganan gangguan kawasan, sebagai faktor utama adalah sumber daya manusianya, sehingga efektivitas pengelolaan kawasan TN terletak pada peranan personil di lapangan. Aparatur kehutanan yang bertugas dilapangan yang merupakan ujung tombak dalam penanganan gangguan kawasan adalah polisi kehutanan (polhut), dibantu oleh tenaga pengaman hutan lainnya (TPHL) dan masyarakat mitra polhut (MMP). Peranan polhut dalam kegiatan pengelolaan kawasan TN yaitu dalam bidang perlindungan dan pengamanan hutan, monitoring dan pengendalian keanekaragaman hayati dan ekosistemnya serta kegiatan lainnya yang terkait dengan masyarakat sekitar. Polhut merupakan tenaga fungsional yang strategis dan sangat penting di TN dalam perlindungan dan pengamanan kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas kinerja polhut dalam penanganan gangguan kawasan; 2) Mengukur efektivitas kinerja polhut dalam penanganan gangguan kawasan; dan 3) Merumuskan strategi peningkatan kinerja polhut. Penelitian dilakukan menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan analisis SWOT. Data polhut dikumpulkan secara sensus pada 39 polhut di Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) dengan mengisi kuesioner dan wawancara terstruktur, yang dilaksanakan pada Bulan Januari-Maret 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) faktor yang memiliki pengaruh tertinggi terhadap efektivitas kinerja polhut dalam penanganan ganguan kawasan adalah motivasi; 2) kinerja polhut BBTNGGP tergolong sedang. Sebanyak 26% polhut memiliki nilai rata-rata tinggi, 68% memiliki nilai rata-rata sedang, dan 6% memiliki nilai rata-rata rendah; 3) masyarakat menyatakan bahwa kinerja polhut di setiap resort dinilai masih rendah; dan 4) prioritas dalam peningkatan kinerja Polisi Kehutanan adalah a) meningkatkan pelaksanaan patroli dan b) melakukan pendekatan dengan masyarakat.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcForest Managementid
dc.subject.ddcForest Rangerid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleEfektivitas Kinerja Polisi Kehutanan dalam Penanganan Gangguan Kawasan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrangoid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordefektivitasid
dc.subject.keywordkinerjaid
dc.subject.keywordgangguan kawasanid
dc.subject.keywordpolisi kehutananid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record