Potensi Beta Glukan untuk Mengatasi Cekaman Panas pada Puyuh berdasarkan Gambaran Leukosit dan Telur.
View/ Open
Date
2018Author
Amfotis, Jefrianus Tahoni
Santoso, Koekoeh
Isdoni
Metadata
Show full item recordAbstract
Beta glukan merupakan homopolimer glukosa yang diikat melalui ikatan β-
(1,3) dan β-(1,6)-glukosida dan banyak ditemukan pada dinding sel. Beta glukan
dapat merangsang sistem kekebalan tubuh, memodulasi imunitas humoral dan
selular, dengan demikian memiliki efek menguntungkan dalam memerangi infeksi
bakteri, virus, jamur dan parasit. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat
potensi beta glukan pada burung puyuh yang diberi SDMD 1% dan cekaman
panas berdasarkan jumlah dan diferensiasi leukosit, produksi dan kualitas telur
serta konsumsi pakan. Sebanyak 20 ekor burung puyuh betina berusia 4 bulan,
semua burung puyuh diberi SDMD 1 % sebagai antigen. Burung puyuh dibagi
menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok yang hanya diberi suhu panas 35°C, dan
kelompok yang diberi suhu panas 35°C serta beta glukan per oral dengan dosis
masing-masing 0.882 mg/ 168 g BB, 1.764 mg/168 g BB, dan 3.528 mg/168 g BB.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian beta glukan peroral pada burung
puyuh dapat meningkatkan jumlah leukosit pada hari ke 22 pada semua tingkatan
dosis. Beta glukan menurunkan heterofil pada hari ke 22 pada semua tingkatan
dosis dan beta glukan juga meningkatkan limfosit pada hari ke 22 pada dosis ke 2
dan dosis ke 4, sehingga menyebabkan terjadi penurunan rasio heterofil-limfosit
(H/L) pada hari ke 22 pada semua dosis bertingkat beta glukan. Beta glukan
meningkatkan monosit pada hari ke 11 pada dosis ke 2 dan pada hari ke 22 pada
semua tingkatan dosis. Beta glukan yang diberikan tidak berpengaruh terhadap
produksi telur, dan kualitas telur serta konsumsi pakan.