Show simple item record

dc.contributor.advisorSumantri, Cece
dc.contributor.advisorGunawan, Asep
dc.contributor.advisorUlupi, Niken
dc.contributor.advisorSuryati, Tuti
dc.contributor.authorFurqon, Ahmad
dc.date.accessioned2018-08-16T08:46:48Z
dc.date.available2018-08-16T08:46:48Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92651
dc.description.abstractAyam kampung merupakan sumber daya genetik ternak asli Indonesia. Ayam kampung mempunyai peranan penting dalam ketahanan pangan khususnya protein hewani asal ternak unggas. Konsumsi daging ayam kampung nasional pada tahun 2012 adalah 0.521 kg-1kapita-1tahun-1. Hal ini lebih rendah dari konsumsi ayam broiler yang mencapai 3.494 kg-1kapita-1tahun-1 (Ditjennak Keswan 2012). Hal ini karena ayam broiler merupakan ternak yang secara genetik memiliki keunggulan dalam pertumbuhan dan keempukan daging, tetapi daya adaptasi lingkungan dan ketahanan terhadap penyakit masih rendah. Perbaikan mutu genetik perlu dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan kualitas daging terutama perlemakannya. Perbaikan pertumbuhan melalui seleksi telah dilakukan dengan menggunakan beberapa gen pengontrol sifat pertumbuhan diantaranya gen growth hormon (GH), gen growth hormon reseptor (GHR), gen insuline-like growth factor-1 (IGF-1), dan gen insuline-like growth factor-1 reseptor (IGF-1R). Selain sifat pertumbuhan peningkatan mutu genetik dapat dilakukan berdasarkan sifat kualitas karkasnya terutama perlemakan. Ada beberapa gen pengontrol lemak yang memiliki peran penting seperti adipose fatty acid binding protein (A-FABP), very low density apolipoprotein (ApoVLDLII) dan stearoyl co-a desaturase (SCD). Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengidentifikasi keragaman gen terkait sifat pertumbuhan dan perlemakan ayam silangan Kampung-broiler, 2) mengasosiasikan keragaman gen dengan sifat pertumbuhan dan perlemakan ayam silangan Kampung-broiler, 3) menganalisis ekspresi gen ayam dengan asam lemak tinggi dan asam lemak rendah Hasil penelitian tahap I menunjukkan bahwa keragaman pada lokus IGF1|PstI bersifat monomorfik. Pada semua populasi hanya ditemukan satu genotipe (AA) dan satu alel (A). Keragam pada lokus IGF1R|AluI bersifat polimorfik pada populasi ayam kampung dan monomorfik pada populasi ayam broiler dan silangan kampung-broiler. Pada ayam broiler dan silangan kampungbroiler hanya ditemukan genotipe CC dan alel C. Pada populasi ayam kampung ditemukan dua genotipe (CC dan CT) dan dua alel (C dan T). Keragaman lokus IGFBP2|Eco72I bersifat polimorfik untuk semua populasi ayam. Pada lokus ini ditemukan tiga genotipe (CC, CT, TT) dan dua alel (C dan T). Pada lokus AFABP| TaqI, keragaman bersifat polimorfik dengan munculnya tiga genotipe (AA, AG, dan GG) dan dua alel (A dan G). Keberagaman (polimorfik) terjadi pada lokus SCD|AciI. Pada lokus ini ditemukan tiga genotipe (AA, GG dan AG) dan dua alel (A dan G). Keseimbangan Hardy-Weinberg secara umum terjadi pada semua populasi ayam. Keseimbangan ini menunjukkan adanya perkawinan acak dan tidak adanya seleksi. Hasil penelitian tahap II menunjukkan bahwa ditemukannya tiga genotipe (CC, CT dan TT) dan dua alel (C dan T) di lokus IGFBP2|Eco72I pada semua populasi ayam. Pada tahap ini diketahui bahwa keragaman gen IGFBP2 secara umum berasosiasi dengan komposisi karkas. Asosiasi signifikan terlihat pada peubah bobot potong, dada, daging dada, Pectoralis minor, dan sayap. Peubah bobot karkas, Pectoralis mayor, dan paha tidak berasosiasi dengan keragaman gen IGFBP2. Ayam kampung dengan genotipe TT memiliki nilai tertinggi pada peubah bobot potong, dada, dan sayap (P<0.05). Genotipe CC terbesar terlihat pada peubah bobot daging dada dan Pectoralis minor (P<0.05). Ayam dengan genotipe CT memiliki nilai paling rendah pada semua peubah (P<0.05). Pada tahap III, sepasang primer telah digunakan untuk mengamplifikasi 492 pb dari fragmen gen ApoVLDLII intron 1. Ada sebuah SNP G/A pada basa ke 634 berdasarkan nomor akses GenBank V00448. Pada penelitian ini genotipe AA tidak ditemukan dan hanya ada dua genotipe saja yang ditemukan dalam penelitian ini (AG dan GG). Terdapat asosiasi yang signifikan antara keragaman gen ApoVLDLII dengan bobot potong, karkas, dada, punggung, paha atas, dan daging paha atas pada ayam kampung 26 minggu. Komposisi tubuh lainnya seperti bobot paha bawah, sayap, daging dada, dan daging paha bawah tidak berasosiasi. Genotipe AG memiliki nilai lebih tinggi daripada genotipe GG pada komposisi tubuh ayam kampung seperti bobot potong, karkas, dada, punggung, paha atas, dan daging paha atas. Pada tahap IV, terdapat sebuah SNP A/G pada basa 37284 (g.37284A>G) berdasarkan nomor akses GenBank NC_006093. Penentuan genotipe telah berhasil dilakukan dengan menggunakan metode PCR-RFLP pada SNP ini di exon 2 gen SCD. Sebanyak tiga genotipe ditemukan dalam penelitian ini yaitu AA, AG dan GG. Frekuensi genotipe AG memiliki nilai tertinggi diantara genotipe lainnya (AA dan GG). Frekuensi alel A lebih tinggi dibandingkan dengan alel G pada ayam silangan Kampung-broiler (F2). SNP g.37284A>G pada gen SCD secara signifikan berasosiasi dengan komposisi asam lemak pada ayam silangan kampung-broiler umur 26 minggu. Keragaman ini berasosiasi dengan asam palmitoleat (C16:1), total fatty acids (TFA), dan saturated fatty acids (SFA). Pada komposisi asam lemak lainnya seperti fat content (FC), monosaturated fatty acids (MUFA) dan polyunsaturated fatty acids (PUFA) tidak ditemukan perbedaan yang nyata. Pada penelitian ini, ayam dengan genotipe GG memiliki nilai yang lebih tinggi daripada ayam dengan genotipe AG dan AA pada asam palmitoleat (C16:1). Pada kajian ekspresi gen, analisis ekpresi mRNA (qRT-PCR) menunjukkan bahwa gen SCD terkespresi di jaringan hati. Dalam penelitian ini, sebanyak lima sifat asam lemak dianalisis ekspresi gennya. Hanya ada satu perbedan ekspresi yang signifikan antara grup tertinggi dan terendah pada polysaturated fatty acids (PUFA) di jaringan hati. Kesimpulan penelitian ini yaitu keragaman gen pada IGF1R dan IGF1 bersifat monomorfik, sedangkan keragaman gen IGFBP2, AFABP, dan SCD bersifat polimorfik. Keragaman gen IGFBP2 dan ApoVLDLII berasosiasi dengan komposisi tubuh. Ayam bergenotipe CC dan AG berturut-turut memiliki nilai tertinggi pada keragaman gen IGFBP2 dan ApoVLDLII. Keragaman gen SCD berasosiasi dengan komposisi asam lemak. Ayam bergenotipe GG memiliki nilai yang tinggi pada asam palmitoleat. Gen SCD terekspresi pada jaringan hati terkait asam lemak tidak jenuh rantai ganda (PUFA).id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcANimal productionid
dc.subject.ddcOultryid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleKajian Gen-gen Pengontrol Pertumbuhan dan Perlemakan pada Ayam Kampung, Broiler Parent Stock, dan Silangannyaid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordayam kampungid
dc.subject.keywordkeragaman genid
dc.subject.keywordasosiasi, ekspresi genid
dc.subject.keywordpertumbuhanid
dc.subject.keywordperlemakanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record