Show simple item record

dc.contributor.advisorHafidhuddin, Didin
dc.contributor.advisorBeik, Irfan Syauqi
dc.contributor.authorAndiani, Kartika
dc.date.accessioned2018-08-16T08:44:15Z
dc.date.available2018-08-16T08:44:15Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92641
dc.description.abstractKemiskinan dan kesenjangan ekonomi masyarakat masih menjadi masalah di Indonesia. Meskipun jumlah dan persentase terus bergerak turun dari tahun ke tahun, namun masih dapat dikatakan tinggi. Kemiskinan dan kesenjangan yang tinggi akan menjadi sumber beragam masalah ekonomi dan sosial lainnya di masyarakat. Untuk itu, beragam upaya dan inovasinya sangat diperlukan untuk dilakukan oleh pemerintah beserta pihak-pihak dari beragam elemen masyarakat dan pemangku kepentingan. Zakat merupakan instrumen filantropi Islam penting yang dapat menanggulangi kemiskinan, mengurangi kesenjangan, serta memiliki kontribusi terhadap perekonomian nasional. Maka dari itu, zakat dikategorikan sebagai salah satu instrumen redistributif yang paling vital. Hanya saja beragam masalah dalam perzakatan masih dihadapi, antara lain realisasi penghimpunan yang belum sepadan dengan potensinya serta jumlah muzaki yang terdata masih jauh dari potensi muzaki yang diestimasi. Untuk itu diperlukan inovasi upaya penguatan perzakatan nasional. Salah satunya adalah program inklusi zakat yang dilakukan oleh BAZNAS bersama pemerintah. Inovasi upaya pencapaian inklusi zakat yang saat ini dilaksanakan oleh BAZNAS adalah program penghimpunan dan pendistribusian zakat melalui agen Laku Pandai. Kerja sama yang baru diluncurkan pada pertengahan tahun 2017 ini masih membutuhkan strategi-strategi implementasi. Untuk itu, penelitian ini pun bertujuan untuk menganalisis prioritas strategi untuk BAZNAS dalam kerja sama ini melalui identifikasi prioritas-prioritas kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang dihadapi oleh BAZNAS. Sebelum membahas tentang prioritas strategi, penelitian juga menghitung prediksi penghimpunan dana zakat yang didasarkan pada data penghimpunan zakat BAZNAS tahun 2012 hingga 2017. Berdasarkan data yang dirilis oleh Pusat Kajian Strategis (Puskas) BAZNAS, jumlah dana zakat yang terhimpun dan telah terverifikasi oleh BAZNAS dari tahun 2012 mengalami peningkatan signifikan hingga tahun 2017. Peningkatan terbesarnya terjadi pada tahun 2015, yaitu meningkat sebesar 1 713.64 persen, dibandingkan tahun 2014. Peningkatan drastis tersebut dikarenakan adanya peningkatan kepercayaan muzaki dan juga peningkatan pemanfaatan SIMBA (Sistem Manajemen Informasi BAZNAS). Prediksi penghimpunan dana zakat dilakukan dengan metode Brown’s exponential smoothing karena data mengandung tren. Metode ini menggunakan satu parameter pemulusan (α) untuk dua kali proses pemulusan data. Pemulusan dilakukan untuk mengurangi sifat ketidakteraturan data sehingga prediksi dapat dilakukan. Metode ini termasuk ke dalam metode double exponential smoothing yang mana merupakan metode yang lebih baik untuk data dengan tren. Pemilihan Brown’s exponential smoothing didasarkan pada nilai MAE, MSE, MAPE yang paling kecil di antara nilai ketepatan peramalan pada metode lainnya. Hasil prediksi menunjukkan bahwa penghimpunan zakat nasional di Indonesia periode 2018 hingga 2022 mengalami peningkatan. v v Metode SWOT-ANP (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats - Analytic Network Process) digunakan untuk mengidentifikasi prioritas-prioritas kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman serta untuk merumuskan prioritas strategi bagi BAZNAS. Dari hasil wawancara dan kesepakatan lima responden pakar, didapatkan elemen-elemen prioritas pada aspek SWOT, antara lain hubungan BAZNAS dengan OJK dan perbankan (aspek kekuatan), integrasi sistem IT BAZNAS dengan perbankan (aspek kelemahan), potensi zakat yang besar (aspek peluang), serta krisis kepercayaan muzaki terhadap agen Laku Pandai (aspek ancaman). Strategi yang paling prioritas di antara keseluruhan strategi adalah penguatan sinergi BAZNAS dengan Laku Pandai perbankan syariah. Rekomendasi yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini, antara lain perlunya integrasi jaringan dan sistem IT antara BAZNAS dengan perbankan, pelaksanaan proyek percontohan di BAZNAS Daerah, serta sosialisasi yang kontinu, aktif, dan intensif. BAZNAS Pusat juga sebaiknya tidak hanya fokus pada peningkatan penghimpunan zakat dari muzaki individu, tetapi juga memerhatikan penghimpunan zakat korporasi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcEconomics Sciencesid
dc.subject.ddcSystem of Distributionid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleStrategi Penghimpunan dan Pendistribusian Zakat melalui Agen Laku Pandai untuk Mencapai Inklusi Zakat di Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBAZNASid
dc.subject.keywordinklusi zakatid
dc.subject.keywordLaku Pandaiid
dc.subject.keywordstrategi prioritasid
dc.subject.keywordSWOT-ANPid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record