dc.description.abstract | Usia Kabupaten Pohuwato masih relatif muda sepenuhnya belum memiliki
arahan kebijakan pembangunan termasuk arahan pembangunan pertanian yang
tepat. Hal ini ditunjukan oleh luas lahan yang tidak diusahakan 147.947 ha tahun
2014, atau 34,86% dari luas lahan pertanian dengan pertumbuhan ekonomi
menurun 0,22% antara tahun 2013 dan 2014. Oleh karena itu, kebijakan
pemerintah daerah Kabupaten Pohuwato dalam pembangunan pertanian perlu
diarahkan berbasis komoditas unggulan pertanian.
Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo yang
mencakup semua kecamatan yang ada yaitu 13 kecamatan selama dua belas bulan
mulai bulan Juli 2016 sampai Juni 2017. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu, analisis Location Quotient (LQ) dan Shift share analysis
(SSA), analisis spasial dan A’WOT Penggabungan metode Analytic Hierarchy
Proces (AHP), dengan Strength Weakness Oppourtunities Threat (SWOT).
Hasil penelitian menunjukan tanaman jagung sebagai komoditas unggulan
utama di Kecamatan Popayato Barat, Marisa dan Patilanggio. Tanaman kelapa
dan padi sawah ditetapkan sebagai komoditas unggulan utama di Kecamatan
Randangan dan Buntulia sedangkan, tanaman mangga ditetapkan sebagai
komoditas unggulan utama di Kecamatan Lemito dan Wanggasari. Berdasarkan
lahan berpotensi pengembangan komoditas unggulan pertanian, tanaman jagung
dialokasikan di 3 (tiga) yaitu Popayato, Popayato Barat dan Patilanggio dengan
luas 1.495 ha. Disamping itu, tanaman padi dialokasikan di Kecamatan Buntulia
dengan luas lahan pengembangan seluas 1.139 ha. Arahan Pengembangan
komoditas unggulan perkebunan tanaman kelapa dialokasikan di Kecamatan
Randangan dengan luas 2023 ha. Lokasi pengembangan tanaman hortikultura
seperti pisang dialokasikan di Kecamatan Lemito seluas 198 ha dan, tanaman
nangka dialokasikan pengembangannya di Kecamatan Wanggarasi seluas 859 ha.
Faktor internal (kekuatan) yang mempengaruhi pengembangan komoditas
unggulan pertanian di Kabupaten pohuwato yaitu: luas lahan berpotensi
pengembangan yang masih cukup luas, hasil produkasi melimpah, kebijkan
pemerintah mendukung pengembangan pertanian dan tenaga kerja pertanian yang
tinggi. Hal lainnya, faktor internal (kelemahan) yaitu, sarana dan prasarana
pertanian yang belum memadai, penerapan teknologi pertanian oleh petani masih
rendah, lokasi yang jauh dari pusat perekonomian di Gorontalo dan konversi lahan
pertanian ke non pertanian.
Faktor eksternal (Peluang) yang dimiliki oleh Daerah Pohuwato antara lain:
Peningkatan permintaan produksi pertanian di Gorontalo, program kerja sama
pemerintah daerah Kabupaten Pohuwato dan Pemerintah Pusat terkait percetakan
sawah baru, bertambahnya industri/perusahan di Provinsi Gorontalo. Faktor
eksternal ancaman dari luar terkait pengembangan komoditas unggulan pertanian
adalah, gagal panen akibat perubahan iklim atau gangguan hama/penyakit,
kualitas hasil produksi yang masih rendah, biaya pengangkutan hasil produksi
tinggi dan sering terjadinya fluktuasi harga yang ditentukan sepenuhnya oleh
mekanisme pasar.
Analsis A’WOT menunjukan strategi pengembangan komoditas unggulan
pertanian di Kabupaten Pohuwato berada pada posisi sel IV stability strategy
dengan penerapan strategi mengubah arah strategi yang ditetapkan. Sementara itu,
strategi pengembangan komoditas unggulan pertanian di Kabupaten Pohuwato
terletak pada kuadran I (Startegi Agresif). Posisi pengembangan komoditas
unggulan pertanian di Kabupaten Pohuwato terletak pada kuadran I menandakan
bahwa, pengembangan penggunaan lahan berbasis komoditas unggulan pertanian
memiliki kekuatan dan peluang.
Strategi penggunaan lahan berbasis komoditas unggulan pertanian di
Kabupaten Pohuwato berdasarkan analisis A’WOT menghasilkan strategi SO
(Strength-Opportunities) sebagai berikut; 1) Perluasan lahan tanam baru untuk
pengembangan komoditas unggulan pertanian tanaman jagung, padi sawah,
kelapa, pisang dan nangka di lokasi lahan berpotensi pengembangan. 2)
Percetakan sawah baru di Kabupaten Pohuwato dialokasikan di Kecamatan
Buntulia. 3) Pembangunan sarana prasarana pertanian yang mendukung
pengembangan komoditas unggulan pertanian di lahan berpotensi pengembangan
melalui kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Pohuwato. 4) Melaksanakan
pelatihan tenaga kerja pertanian secara intesif untuk meningkatkan pengetahuan
petani terhadap teknologi terbarukan, pengendalian hama dan penyakit serta
penanganan pascapanen hasil produksi pertanian. | id |