dc.description.abstract | Nangka (Artocarpus heterophyllus) termasuk tanaman dalam keluarga Moraceae
yang penyebarannya hampir merata di seluruh Indonesia. Saat ini pemanfaatan
tanaman nangka tidak sebatas pada buahnya saja, dilaporkan bahwa daun tanaman
pada keluarga Moraceae mengadung senyawa saponin, flavonoid dan tannin yang
diketahui memiliki potensi aktivitas sebagai inhibitor tirosinase. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh suhu pengeringan daun dan pucuk
Artocarpus heteropyllus terhadap inhibitor enzim tirosinase dan menganalisis
potensi inhibitor enzim tirosinase daun dan pucuk Artocarpus heteropyllus
nanopartikel dari hasil milling dan mikropartikel hasil milling yang dilanjutkan
proses sonikasi sehingga menjadi nanopartikel. Pengujian pada penelitian ini
meliputi pengujian kadar air, Particles Sized Analyzer (PSA), Sun Protection
Factor (SPF), energi puncak absorbsi, penghambatan enzim tirosinase dan uji
fitokimia.
Hasil penelitian pengeringan 40 °C nilai kadar air daun sebesar 9.27% dan
pucuk sebesar 8.56%, sedangkan pada pengeringan 60 °C kadar air daun sebesar
8.08% dan pucuk sebesar 7.26%. Sampel pucuk pengeringan 40 °C milling
mempunyai ukuran rata-rata 400 nm, nilai SPF 3, energi puncak absorbsi 3.0 eV,
nilai IC50 difenolase sebesar 1845 ppm. Sampel pucuk pengeringan 60 °C milling
mempunyai ukuran rata-rata 66 nm, nilai SPF 3, energi puncak absorbsi 3.1 eV,
nilai IC50 difenolase sebesar 1786 ppm. Sampel daun pengeringan 40 °C milling
mempunyai ukuran rata-rata 473 nm, nilai SPF 1, energi puncak absorbsi 3.0 eV,
nilai IC50 difenolase sebesar 1987 ppm. Sampel daun pengeringan 60 °C milling
mempunyai ukuran rata-rata 424 nm, nilai SPF 4, energi puncak absorbsi 3.1 eV,
nilai IC50 difenolase sebesar 1044 ppm.
Sampel pucuk pengeringan 40 °C ultrasonikasi mempunyai ukuran rata-rata 85
nm, nilai SPF 3, energi puncak absorbsi 3.1 eV, nilai IC50 difenolase sebesar 571
ppm. Sampel pucuk pengeringan 60 °C ultrasonikasi mempunyai ukuran rata-rata
175 nm, nilai SPF 1, energi puncak absorbsi 3.1 eV, nilai IC50 difenolase sebesar
1612 ppm. Sampel daun pengeringan 40 °C ultrasonikasi mempunyai ukuran ratarata
268 nm, nilai SPF 2, energi puncak absorbsi 3.1 eV, nilai IC50 difenolase
sebesar 1342 ppm. Sampel daun pengeringan 60 °C ultrasonikasi mempunyai
ukuran rata-rata 95 nm, nilai SPF 1, energi puncak absorbsi 3.0 eV, nilai IC50
difenolase sebesar 947 ppm. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa sampel
mengandung senyawa klorofil, flavonoid, tanin, saponin, dan steroid.
Berdasarkan data penelitian tersebut, pada suhu pengeringan 60 °C daun tua
lebih berpotensi menghambat enzim tirosinase daripada pucuk daun. Pada suhu 40
°C pucuk daun lebih berpotensi menghambat enzim tirosinase daripada daun tua.
Pada sampel mikropartikel hasil milling yang dilanjutkan proses sonikasi lebih
berpotensi sebagai inhibitor tirosinase daripada nanopartikel hasil milling. | id |