Show simple item record

dc.contributor.advisorIrmansyah
dc.contributor.advisorNikmatin, Siti
dc.contributor.advisorBatubara, Irmanida
dc.contributor.authorSari, Wahyu Kumala
dc.date.accessioned2018-07-18T02:23:33Z
dc.date.available2018-07-18T02:23:33Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92484
dc.description.abstractNangka (Artocarpus heterophyllus) termasuk tanaman dalam keluarga Moraceae yang penyebarannya hampir merata di seluruh Indonesia. Saat ini pemanfaatan tanaman nangka tidak sebatas pada buahnya saja, dilaporkan bahwa daun tanaman pada keluarga Moraceae mengadung senyawa saponin, flavonoid dan tannin yang diketahui memiliki potensi aktivitas sebagai inhibitor tirosinase. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh suhu pengeringan daun dan pucuk Artocarpus heteropyllus terhadap inhibitor enzim tirosinase dan menganalisis potensi inhibitor enzim tirosinase daun dan pucuk Artocarpus heteropyllus nanopartikel dari hasil milling dan mikropartikel hasil milling yang dilanjutkan proses sonikasi sehingga menjadi nanopartikel. Pengujian pada penelitian ini meliputi pengujian kadar air, Particles Sized Analyzer (PSA), Sun Protection Factor (SPF), energi puncak absorbsi, penghambatan enzim tirosinase dan uji fitokimia. Hasil penelitian pengeringan 40 °C nilai kadar air daun sebesar 9.27% dan pucuk sebesar 8.56%, sedangkan pada pengeringan 60 °C kadar air daun sebesar 8.08% dan pucuk sebesar 7.26%. Sampel pucuk pengeringan 40 °C milling mempunyai ukuran rata-rata 400 nm, nilai SPF 3, energi puncak absorbsi 3.0 eV, nilai IC50 difenolase sebesar 1845 ppm. Sampel pucuk pengeringan 60 °C milling mempunyai ukuran rata-rata 66 nm, nilai SPF 3, energi puncak absorbsi 3.1 eV, nilai IC50 difenolase sebesar 1786 ppm. Sampel daun pengeringan 40 °C milling mempunyai ukuran rata-rata 473 nm, nilai SPF 1, energi puncak absorbsi 3.0 eV, nilai IC50 difenolase sebesar 1987 ppm. Sampel daun pengeringan 60 °C milling mempunyai ukuran rata-rata 424 nm, nilai SPF 4, energi puncak absorbsi 3.1 eV, nilai IC50 difenolase sebesar 1044 ppm. Sampel pucuk pengeringan 40 °C ultrasonikasi mempunyai ukuran rata-rata 85 nm, nilai SPF 3, energi puncak absorbsi 3.1 eV, nilai IC50 difenolase sebesar 571 ppm. Sampel pucuk pengeringan 60 °C ultrasonikasi mempunyai ukuran rata-rata 175 nm, nilai SPF 1, energi puncak absorbsi 3.1 eV, nilai IC50 difenolase sebesar 1612 ppm. Sampel daun pengeringan 40 °C ultrasonikasi mempunyai ukuran ratarata 268 nm, nilai SPF 2, energi puncak absorbsi 3.1 eV, nilai IC50 difenolase sebesar 1342 ppm. Sampel daun pengeringan 60 °C ultrasonikasi mempunyai ukuran rata-rata 95 nm, nilai SPF 1, energi puncak absorbsi 3.0 eV, nilai IC50 difenolase sebesar 947 ppm. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa sampel mengandung senyawa klorofil, flavonoid, tanin, saponin, dan steroid. Berdasarkan data penelitian tersebut, pada suhu pengeringan 60 °C daun tua lebih berpotensi menghambat enzim tirosinase daripada pucuk daun. Pada suhu 40 °C pucuk daun lebih berpotensi menghambat enzim tirosinase daripada daun tua. Pada sampel mikropartikel hasil milling yang dilanjutkan proses sonikasi lebih berpotensi sebagai inhibitor tirosinase daripada nanopartikel hasil milling.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcBiophysicsid
dc.subject.ddcEnzymeid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titlePotensi Nanopartikel Daun dan Pucuk Nangka (Artocarpus Heteropyllus) sebagai Inhibitor Enzim Tirosinaseid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordDaun Nangkaid
dc.subject.keywordInhibisi Enzim Tirosinaseid
dc.subject.keywordNanopartikelid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record