Daya Dukung Lingkungan Berbasis Jasa Ekosistem sebagai Arahan Penyempurnaan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cianjur
View/ Open
Date
2018Author
Panjaitan, Paskha H.
Tjahjono, Boedi
Widiatmaka
Metadata
Show full item recordAbstract
Kebutuhan penyusunan daya dukung lingkungan hidup di setiap wilayah
sangat mendesak dan strategis karena fenomena degradasi lingkungan di
Indonesia kini sudah menjadi isu global. Daya dukung lingkungan merupakan
salah satu dasar pertimbangan utama dalam perencanan tata ruang dan
pembangunan sektor. Setidaknya tercatat ada 10 Undang-undang di Indonesia
yang mengamanatkan untuk memperhatikan daya dukung lingkungan. Undangundang
No.32 Tahun 2009 mendefinisikan daya dukung lingkungan hidup sebagai
kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia,
makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar keduanya. Evaluasi daya dukung
lingkungan hidup yang sering dilakukan di Indonesia adalah melalui pendekatan
kemampuan lahan untuk alokasi pemanfaatan ruang, pembandingan antara
ketersediaan dan kebutuhan lahan, dan pembandingan antara ketersediaan dan
kebutuhan air.
Penentuan daya dukung lingkungan dengan metode pendekatan yang
berbeda telah banyak digunakan oleh negara maju. Salah satu metode yang
berkembang adalah pendekatan berbasis jasa ekosistem yang dikembangkan oleh
Millenium Ecosystem Assesment (MEA) pada tahun 2005. Dalam pendekatan ini
daya dukung lingkungan dilihat dalam konteks manfaat yang diperoleh
masyarakat dari ekosistem. Selain itu daya dukung lingkungan berbasis jasa
ekosistem dapat diintegrasikan dengan rencana tata ruang maupun rencana
pembangunan.
Tujuan utama penelitian ini adalah menyusun arahan penyempurnaan pola
ruang RTRW Kabupaten Cianjur berdasarkan daya dukung lingkungan berbasis
jasa ekosistem. Nilai daya dukung berbasis jasa ekosistem diperoleh dari
pembobotan dan penskoran bentuklahan dan penutupan lahan yang berasal dari
pendapat para ahli/pakar dan dianalisis dengan metode AHP. Bentuklahan
diidentifikasi melalui interpretasi kesamaan morfologi dan morfogenesis
bentuklahan. Penutupan lahan diidentifikasi dengan menggunakan citra SPOT 7
dan citra pada google earth. Penelitian ini difokuskan pada 4 jasa ekosistem yaitu:
penyediaan pangan, penyediaan air, pengaturan dalam pencegahan dan
perlindungan terhadap bencana alam, dan pengaturan tata aliran air dan banjir.
Berdasarkan intepretasi morfologi dan morfogenesis terdapat 27 tipe
bentuklahan di Kabupaten Cianjur. Bentuklahan tersebut didominasi oleh proses
asal vulkanik dengan bentuklahan yang paling dominan adalah perbukitan
denudasinal vulkanik (25,02%) dan pegunungan vulkanik denudasional (19,84%).
Identfikasi penutupan lahan berdasarkan SNI 7645-1:2014 terdapat 21 jenis
penutupan lahan di Kabupaten Cianjur. Penutupan lahan utama di Kabupaten
Cianjur berturut-turut adalah ladang/tegalan (18,00%), sawah (17,81%) dan kebun
campuran (16,58%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya dukung
lingkungan berbasis jasa ekosistem pada 4 jasa ekosistem yang diteliti di
Kabupaten Cianjur secara dominan berada di kelas tinggi dan sedang. Daya
dukung lingkungan berbasis jasa ekosistem dapat digunakan sebagai bahan untuk
mengevaluasi dan menyempurnakan RTRW. Hasil evaluasi RTRW menunjukkan
bahwa seluas 303.461 ha (83,86 %) pola ruang RTRW Kabupaten Cianjur selaras
dengan daya dukung lingkungan berbasis jasa ekosistem. Berdasarkan daya
dukung lingkungan tersebut, pola ruang RTRW Kabupaten Cianjur diarahkan
untuk disempurnakan dengan penambahan untuk kawasan permukiman pedesaan
dan kawasan lindung.
Collections
- MT - Agriculture [3780]