Show simple item record

dc.contributor.advisorMunibah, Khursatul
dc.contributor.advisorWidiatmaka
dc.contributor.authorWahyudi, Muji Esti
dc.date.accessioned2018-07-05T01:50:04Z
dc.date.available2018-07-05T01:50:04Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92468
dc.description.abstractKota Bontang merupakan kota industri dan kota termuda di Provinsi Kalimantan Timur, namun laju pertumbuhan penduduknya merupakan yang tertinggi. Tidak dapat dipungkiri aktifitas industri merupakan salah satu daya tarik utama dan berdampak terhadap perkembangan wilayah dan penggunaan lahan Kota Bontang. Secara administratif luas Kota Bontang merupakan yang terkecil di Provinsi Kalimantan Timur, dan didalamnya terdapat kawasan kehutanan berupa Hutan Lindung Bontang dan Taman Nasional Kutai yang salah satu fungsi utamanya adalah menjaga ketersediaan air tanah sebagai air baku di Kota Bontang yang mencapai 30% dari luas wilayah. PT.Badak NGL dan PT.Pupuk Kaltim yang memiliki kawasan industri di Kota Bontang juga memiliki penguasaan lahan hingga ±3,588 ha atau sekitar 22% dari luas wilayah Kota Bontang, sehingga praktis lahan yang tersedia untuk perkembangan kota hanya sekitar 50%. Rencana pembangunan Kilang Minyak Bontang diprediksi akan semakin meningkatkan daya tarik laju pertumbuhan penduduk Kota Bontang. Keterbatasan lahan untuk pengembangan di Kota Bontang menjadi salah satu alasan pentingnya dilakukan kajian terkait daya dukung lahan berbasis kesesuaian lahan untuk permukiman, agar peruntukan dan pemanfaatan ruangnya sesuai dengan potensi dan mencegah terjadinya degradasi lahan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menyusun arahan pengembangan kawasan permukiman di Kota Bontang, dengan tujuan antara sebagai berikut: (a) Mengidentifikasi penggunaan lahan di Kota Bontang tahun 2002, 2009 dan tahun 2016 (b) Menganalisis perubahan dan prediksi penggunaan lahan tahun 2023 (c) Menganalisis kesesuaian dan ketersediaan lahan permukiman, dan (d) Menganalisis kebutuhan lahan permukiman di Kota Bontang. Identifikasi penggunaan/penutupan lahan dilakukan melalui interpretasi visual dari citra resolusi tinggi (Quickbird dan Google Earth), perubahan penggunaan lahan dianalisis menggunakan metode tumpang susun dengan perangkat lunak Arc GIS 10.1. Evaluasi kesesuaian lahan untuk permukiman dilakukan dengan menggunakan kriteria kawasan peruntukan permukiman berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 41/PRT/M/2007 tentang Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budidaya, mengacu pada kerangka Food and Agricultural Organization (FAO) dengan metode matching menggunakan prinsip faktor pembatas minimum. Sintesis penelitian ini berupa arahan pemanfaatan ruang untuk permukiman disusun secara deskriptif. Hasil interpretasi menunjukkan penggunaan lahan Kota Bontang terdiri atas 26 kelas, yang didominasi oleh enam jenis penggunaan, dengan urutan dari yang terluas pada tahun 2002 dan 2009 adalah penggunaan lahan hutan, semak, mangrove, permukiman, industri, dan ladang. Pada tahun 2016 dominasi penggunaan lahan masih tetap berada pada kelas penggunaan yang sama, tetapi terdapat perubahan urutan terluas menjadi penggunaan lahan semak, hutan, mangrove, permukiman, ladang, dan industri. Pola perubahan penggunaan lahan di Kota Bontang pada periode tahun 2002-2009 dan tahun 2009-2016 memiliki pola yang tidak jauh berbeda, dimana penggunaan lahan yang paling banyak mengalami perubahan adalah hutan dan semak, sedangkan penggunaan lahan yang paling banyak menjadi tujuan akhir dari perubahan adalah permukiman. Penggunaan lahan hutan mengalami penurunan yang sangat signifikan dari 5,498 ha menjadi 2,032 ha atau berkurang hingga 63%. Hal itu disebabkan kebakaran hutan yang melanda Provinsi Kalimantan Timur termasuk Kota Bontang pada tahun 2015. Semak merupakan penggunaan lahan yang mengalami peningkatan terbesar dari penggunaan lahan hutan yang berubah akibat kejadian kebakaran hutan. Ladang merupakan penggunaan lahan yang mengalami peningkatan terbesar kedua setelah semak, diatas permukiman dengan urutan ketiga. Perkiraan awal penelitian ini adalah permukiman akan menjadi penggunaan lahan yang paling besar mengalami peningkatan yang ternyata hasilnya tidak demikian, tetapi kondisi tersebut menunjukkan bahwa potensi perkembangan kota khususnya permukimannya kedepan akan semakin besar mengingat semak dan ladang merupakan penggunaan lahan yang paling mudah berubah menjadi penggunaan lahan lainnya seperti perkebunan, permukiman maupun industri karena sifatnya yang ‘sementara’ dan hanya menunggu waktu untuk berubah menjadi penggunaan lainnya. Hasil prediksi penggunaan lahan tahun 2023 menunjukkan permukiman akan bertambah 342 ha, merupakan yang tertinggi disusul penggunaan lahan pertanian yang bertambah 250 ha. Sedangkan penggunaan lahan yang diperkirakan mengalami penurunan terbesar hingga mencapai 538 ha adalah vegetasi lainnya. Sekitar 31% atau 4,864 ha wilayah Kota Bontang berada pada kelas sesuai untuk permukiman, dan 80% kawasan permukiman eksisting di Kota Bontang berada pada kelas sesuai. Ketersediaan lahan permukiman di Kota Bontang di luar kawasan permukiman eksisting mencapai 941 ha yang dapat memenuhi kebutuhan lahan permukiman bahkan hingga tahun 2050 dan bahkan lebih jika dikombinasikan dengan pembangunan rumah susun. Arahan pengembangan kawasan permukiman di Kota Bontang diprioritaskan pada wilayah selatan khususnya Kelurahan Bontang lestari, Gunung Telihan, Bontang Baru, Tanjung Laut, dan Kelurahan Tanjung Laut Indah yang memiliki ketersediaan lahan hingga 563 ha.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcRegional Planningid
dc.subject.ddcLand Useid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcKalimantan Timurid
dc.titlePerubahan Penggunaan Lahan dan Arahan Pengembangan Kawasan Permukiman di Kota Bontang Provinsi Kalimantan Timurid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkebutuhan lahanid
dc.subject.keywordkesesuaian lahanid
dc.subject.keywordketersediaan lahanid
dc.subject.keywordperumahanid
dc.subject.keywordprediksi penggunaan lahanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record