Identifikasi, Keanekaragaman dan Kelimpahan Kumbang Curculionidae di Taman Nasional Bukit Duabelas dan Hutan Harapan, Jambi.
View/ Open
Date
2018Author
Najmi, Lailatun
Buchori, Damayanti
Triwidodo, Hermanu
Metadata
Show full item recordAbstract
Tata guna lahan adalah salah satu faktor yang dapat memengaruhi perubahan
struktur dan komposisi serangga. Perubahan fungsi habitat dari hutan menjadi lahan
pertanian dan perkebunan, dapat menyebabkan hilangnya berbagai jenis serangga,
salah satunya adalah kumbang. Kumbang mempunyai fungsi penting dalam
ekosistem sebagai predator, dekomposer dan herbivor. Tujuan dari penelitian ini
adalah identifikasi kumbang Curculionidae di lanskap Taman Nasional Bukit
Duabelas (TNBD) dan Hutan Harapan, Jambi serta memelajari keanekaragaman
dan kelimpahan kumbang Curculionidae pada lanskap, musim dan tipe penggunaan
lahan yang berbeda. Keanekaragaman dan kelimpahan kumbang Curculionidae
dipelajari pada empat tipe penggunaan lahan yang berbeda yaitu hutan, hutan karet,
perkebunan karet dan perkebunan kelapa sawit di lanskap TNBD dan Hutan
Harapan, Jambi pada musim kemarau (Mei - Oktober 2013) (curah hujan: 47-221
mm) dan musim hujan (November 2013 – March 2014) (curah hujan: 68-398 mm).
Kegiatan pengambilan sampel serangga dilakukan dengan teknik pengasapan
(fogging) kanopi. Pada masing-masing tipe penggunaan lahan, dibuat plot
berukuran 50 m x 50 m. Jumlah plot pada masing-masing tipe penggunaan lahan
adalah empat plot, dan pada masing-masing plot ditentukan tiga titik sebagai
subplot. Secara total terdapat 32 plot dan 96 sub-plot. Serangga yang jatuh
ditampung dengan menggunakan wadah penampungan berupa limas segi empat (1
m x 1 m) dan pada bagian bawahnya terdapat botol plastik berisi etanol 96%.
Sebanyak 16 wadah penampungan dipasang di bawah kanopi target. Serangga yang
dikoleksi kemudian diidentifikasi dengan memperhatikan beberapa karakter
morfologi seperti moncong, pregular suture, tarsus, gada pada antena, kuku, tibia,
bentuk mata, saluran prosternal, bentuk tubuh, mesepimeron dan pigidium.
Kegiatan pengambilan sampel berhasil mengoleksi 3 609 individu yang
terdiri dari 161 morfospesies dan 12 subfamili. Berdasarkan jumlah morfospesies,
kumbang Curculionidae paling banyak ditemukan di hutan (122 morfospesies,
75.78%), dan terendah ditemukan di perkebunan karet (35 morfospesies, 21.74%),
sedangkan berdasarkan jumlah individu, kumbang Curculionidae terbanyak
ditemukan di perkebunan kelapa sawit (1 777 individu), dan terendah ditemukan di
perkebunan karet (63 individu).
Secara umum, terdapat interaksi yang signifikan antara musim dan tipe
penggunaan lahan (p<0.01) maupun antara lanskap, musim dan tipe penggunaan
lahan (p<0.05) terhadap jumlah morfospesies dan komposisi spesies kumbang
Curculionidae yang ditemukan. Kekayaan spesies kumbang Curculionidae
dipengaruhi oleh tipe penggunaan lahan dan kekayaan spesies vegetasi tanaman.
Sedangkan kelimpahan kumbang Curculionidae dipengaruhi oleh musim dan curah
hujan.
ii
Pada penelitian ini, Curculioninae merupakan subfamili kumbang
Curculionidae yang paling banyak ditemukan (39 morfospesies). Spesies kumbang
Curculionidae yang paling tinggi kelimpahannya adalah E. kamerunicus, E.
subvittatus, Synomus sp.1, Anthonomus sp.3 dan Molytinae sp.1. Selain itu, terdapat
36 morfospesies kumbang Curculionidae yang termasuk singleton spesies yang
umumnya terdapat di hutan seperti Agamates sp.1, Alatidotasia sp.10, Baridinae
sp.4, Centrinopis sp.1, Conoderinae sp.2, Cossoninae sp.6, Cryptorhynchinae sp.6,
Cryptorhynchinae sp.12, Cryptorhynchinae sp.13, Curculio sp.3, Curculioninae
sp.3, Curculioninae sp. 12, Curculioninae sp.18, Dryopthorinae sp.2, Myllocerus
sp, Platypodinae sp.2, Xyleborus sp.3, dan Xyleborus sp.4
Collections
- MT - Agriculture [3780]