Show simple item record

dc.contributor.advisorSajuthi, Dondin
dc.contributor.advisorSulistiawati, Erni
dc.contributor.authorRumlaklak, Yanse Yane
dc.date.accessioned2018-06-26T04:43:41Z
dc.date.available2018-06-26T04:43:41Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92415
dc.description.abstractKelenjar adrenal adalah salah satu organ yang berperan dalam regulasi tekanan darah. Kelenjar adrenal merupakan salah satu organ yang dapat mengalami cedera. Kelenjar adrenal terdiri dari dua bagian yaitu bagian korteks dan medulla, dimana keduanya menunjang dalam ketahanan hidup dan kesejahteraan. Banyak bukti penelitian yang telah dilakukan yang menunjukkan banyaknya perubahan tingkat seluler jaringan kelenjar adrenal yang ditemukan pada kasus hipertensi. Abnormalitas jaringan yang terlihat adalah seperti hiperplasia, hipertropi, lipofuscin pigments, cysts, cytoplasm vacuolization, atropi, kongesti, hemoragi dan nodul. Kemajuan mutakhir dalam bidang penelitian stem cells telah dikonfirmasi berpotensi untuk memperbaiki dan meregenerasi jaringan yang rusak. Penelitian ini bertujuan menganalisis perubahan tingkat patologi seluler organ kelenjar adrenal pada tikus hipertensi pasca terapi BMMSC. Penelitian menggunakan 24 ekor tikus wistar jantan dengan umur ±10-12 minggu dan berat badan ±200-250 gram. Semua sampel diinduksi hipertensi dengan metode Hashimoto dkk. Sampel dibagi 4 kelompok besar yaitu hipertensi, normotensi, hipertensi dengan terapi BMMSC dan normotensi dengan terapi BMMSC. Tindakan akhir penelitian adalah melakukan euthanasia terhadap semua sampel, dan sebelumnya telah dilakukan pengambilan darah. Koleksi organ kelenjar adrenal, dilanjutkan dengan pembuatan preparat histopatologi. Perubahan-perubahan seluler yang ditemukan pada kelompok A adalah hiperplasia, cytoplasm vacuolization, hipertropi, nodul, cysts, atropi, kongesti dan hemoragi. Pada kelompok B ditemukan adanya hiperplasia, lipopigment fuscin, cytoplasm vacuolization, hipertropi, nodul, cysts, kongesti dan hemoragi. Perubahan seluler yang ditemukan pada kelompok C adalah hiperplasia, cytoplasm vacuolization, nodul, cysts, kongesti dan hemoragi. Kelompok D dijumpai hiperplasia, lipopigment fuscin, cytoplasm vacuolization, nodul, cysts, kongesti dan hemoragi. Studi tingkat seluler pada tikus model hipertensi dengan terapi BMMSC menunjukkan 3 perubahan utama yaitu berupa hiperplasia, cytoplasm vacuolization dan cyst. Dampak terapi bone marrow messenchymal stem cells dapat memperbaiki morfologi seluler hiperplasia, cytoplasm vacuolization dan cyst pada kelenjar adrenal tikus hipertensi. Temuan seluler hiperplasia mengindikasi dampak keberhasilan dari terapi hipertensi dengan BMMSC.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAnimal Biomedic Sciencesid
dc.subject.ddcAdrenal glandsid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleStudi Tingkat Seluler Kelenjar Adrenal sebagai dampak Terapi Bone Marrow Mesenchymal Stem Cells (BMMSC) pada Tikus Hipertensi.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordhipertensiid
dc.subject.keywordkelenjar adrenalid
dc.subject.keywordstem cellsid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record