dc.description.abstract | Redenominasi adalah penyederhanaan nilai nominal mata uang dengan
mengurangi digit (angka nol) tanpa mengurangi nilai riil mata uang. Penelitian
dilakukan karena adanya teori dan hasil empiris yang masih menjadi perdebatan
mengenai dampak kebijakan redenominasi terhadap kinerja perekonomian. Hal ini
dikarenakan kebijakan redenominasi di setiap negara memiliki pengaruh yang
berbeda-beda. Perbedaan ini disebabkan karena keberhasilan redenominasi
dipengaruhi oleh kondisi perekonomian ketika redenominasi diterapkan. Sehingga
penelitian ini pada akhirnya dapat memberikan sebuah kesimpulan penting apakah
kebijakan redenominasi dapat memperbaiki kondisi perekonomian di Indonesia.
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) menganalisis dampak
inflasi, pertumbuhan ekonomi, penghilangan jumlah angka nol, dan tahapan
redenominasi terhadap perubahan harga transaksi; (2) menganalisis dampak
inflasi, pertumbuhan ekonomi, penghilangan jumlah angka nol, dan tahapan
redenominasi terhadap perubahan jumlah transaksi; serta (3) mengidentifikasi
faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi keberhasilan penerapan kebijakan
redenominasi di suatu negara.
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Pengumpulan
data primer diperoleh melalui simulasi percobaan ekonomi (experimental
Economics). Data primer yang dikumpulkan merupakan respons dari subjek
penelitian (pelaku simulasi) sebagai pelaku ekonomi dalam percobaan. Sedangkan
data sekunder yang digunakan adalah data historis dari 32 negara yang telah
melakukan redenominasi mata uangnya sejak tahun 1963 sampai 2008. Metode
estimasi yang digunakan untuk mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi
keberhasilan pelaksanaan redenominasi menggunakan model regresi berganda.
Sementara itu, data primer yang dihasilkan dianalisis dengan menggunakan uji
beda nilai tengah dua populasi saling bebas.
Hasil percobaan ekonomi menunjukkan redenominasi secara keseluruhan
dapat menurunkan harga transaksi dan jumlah transaksi. Penurunan tersebut
bergantung pada kondisi perekonomian ketika dilaksanakannya redenominasi.
Hasil analisis juga menunjukkan bahwa kondisi yang ideal untuk melaksanakan
redenominasi adalah dengan menghilangkan 3 angka nol secara langsung pada
kondisi inflasi rendah dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Pada kondisi
tersebut setelah kebijakan redenominasi diterapkan, harga transaksi mengalami
penurunan dan jumlah transaksi mengalami peningkatan.
Berdasarkan analisis model regresi berganda, kondisi perekonomian suatu
negara memengaruhi keberhasilan kebijakan redenominasi. Negara-negara yang
melakukan redenominasi ketika tingkat inflasinya rendah (<10%) cenderung
memiliki tingkat inflasi yang lebih rendah pada satu tahun setelahnya daripada
negara-negara yang melakukan redenominasi ketika tingkat inflasinya tinggi
(≥10%). Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa semakin baik
pertumbuhan ekonomi pada saat dilaksanakan redenominasi, maka tingkat inflasi
satu tahun setelahnya akan cenderung menurun. Bentuk pemerintahan yang
iii
demokratis, yaitu keterbukaan pemerintah kepada masyarakat akan meningkatkan
tt6666kepercayaan masyarakat sehingga kebijakan redenominasi berhasil yang
ditunjukkan dengan tingkat inflasi rendah dan pertumbuhan ekonomi stabil.
Hal terpenting yang harus diperhatikan ketika redenominasi akan
dilaksanakan adalah kondisi perekonomian suatu negara. Redenominasi akan
lebih baik diterapkan pada kondisi perekonomian yang baik yaitu inflasi yang
rendah dan pertumbuhan ekonomi yang stabil. | id |