Show simple item record

dc.contributor.advisorMaheshwari, Hera
dc.contributor.advisorSantoso, Koekoeh
dc.contributor.authorNitbani, Heny
dc.date.accessioned2018-06-26T04:20:51Z
dc.date.available2018-06-26T04:20:51Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92335
dc.description.abstractFaloak (Sterculia quadrifida R. Br.) merupakan tanaman khas di Provinsi Nusa Tenggara Timur khususnya Kota Kupang dan sekitarnya. Tanaman ini digunakan oleh masyarakat setempat sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit. Tanaman ini mengandung senyawa polifenolik yang berpotensi sebagai imunomodulator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak etanol kulit batang faloak sebagai imunomodulator pada puyuh dewasa (Coturnix coturnix japonica) yang diberi deksametason sebagai imunosupresan dengan mengukur leukosit, diferensiasi leukosit (limfosit, heterofil, monosit, eosinofil, basofil), titer antibodi pada telur dan nilai indeks stres (H/L). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terbagi menjadi enam kelompok. Kelompok kontrol (K0) tidak diberi perlakuan, kelompok KF hanya diberi ekstrak faloak 250 mg/kg BB secara oral selama 28 hari. Kelompok D diberi deksametason 0,54 mg/kg BB secara oral selama 28 hari. Kelompok D + F1, D + F2 dan D + F3 diberi deksametason 0,54 mg/kg BB selama 14 hari diikuti dengan dosis faloak 250, 625 dan 1000 mg/kg BB selama 14 hari. Vaksinasi dilakukan pada hari ke 36. Parameter seperti pengukuran bobot tubuh dan produksi telur diamati setiap hari selama penelitian berlangsung. Jumlah leukosit dan diferensiasi leukosit diukur pada hari ke 21 sebelum vaksinasi dan hari ke 46 setelah vaksinasi. Titer antibodi pada telur diukur pada hari k-43,44,45 dan 46. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah leukosit, limfosit, heterofil dan monosit dari kelompok KF lebih tinggi daripada kelompok kontrol namun tidak berbeda nyata (P>0,05). Rata-rata berat badan puyuh pada kelompok D+F1, D+F2 dan kelompok D+F3 meningkat dibandingkan dengan kelompok D. Titer antibodi menunjukkan tidak berbeda nyata antar kelompok. Nilai indeks stres menurun namun tidak signifikan antar kelompok. Produksi telur pada kelompok faloak rata-rata berkurang karena tidak ada senyawa steroid dalam ekstrak etanol kulit kayu faloak. Nilai basofil dan eosinofil pada semua perlakuan tidak ditemukan karena jumlah sel ini kurang dari 1%. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ekstrak etanol kulit batang faloak memiliki potensi sebagai imunomodulator pada kondisi imunosupresi. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan leukosit, limfosit, heterofil dan monosit dan penurunan nilai indeks stres (H/L).id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcPharmacologyid
dc.subject.ddcEthanol extractsid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleUji Potensi Imunomodulator Ekstrak Etanol Kulit Batang Faloak (Sterculia quadrifida R. Br.) pada Burung Puyuhid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordfaloakid
dc.subject.keywordimunomodulatorid
dc.subject.keywordimunosupresiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record