Show simple item record

dc.contributor.advisorDamanik, Rizal Martua
dc.contributor.advisorKustiyah, Lilik
dc.contributor.advisorMuhammad, Hanafi
dc.contributor.authorIwansyah, Ade Chandra
dc.date.accessioned2018-06-26T03:51:43Z
dc.date.available2018-06-26T03:51:43Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92265
dc.description.abstractColeus amboinicus Lour. dikenal dengan nama torbangun atau bangunbangun merupakan tanaman obat asli Indonesia untuk meningkatkan produksi air susu ibu (galaktagogum). Tujuan penelitian ini adalah mensintesis pengaruh komponen bioaktif ekstrak daun torbangun terhadap kadar dan ekspresi gen-gen reseptor hormon laktagonenik pada kelenjar mammae tikus laktasi. Penelitian eksperimental laboratorik dilakukan dalam dua tahap penelitian, yaitu tahap 1 melakukan karakterisasi dan profiling komponen fitokimia dan aktifitas antioksidan ekstrak dan fraksi daun torbangun, sedangkan tahap 2 melakukan pengujian komponen bioaktif ekstrak dan fraksi daun torbangun secara in vivo menggunakan hewan coba dengan desain rancangan acak lengkap (RAL). Hasil evaluasi tanaman torbangun dengan tanaman galaktopoesis seperti daun katuk (S. Androgynous), daun kelor (M. Oleifera), dan daun pepaya (C. Papaya) menunjukkan terdapat perbedaan struktur berdasarkan pada komposisi fisikokimia, kandungan mineral, total fenolik, total flavonoid dan kapasitas antioksidan. Daun torbangun memiliki kadar abu, karbohidrat, pH, dan aktifitas air (aw) tertinggi dibandingkan tanaman galaktopoesis lainnya. Daun katuk memiliki kandungan total flavonoid dan aktifitas antioksidan tertinggi, sedangkan daun kelor dan daun pepaya masing-masing tinggi kandungan total fenolik dan protein. Daun torbangun diekstrak menggunakan etanol 96% sehingga diperoleh rendemen etanol kasar sebesar 11.35%, yang kemudian difraksinasi menggunakan ekstraksi cair-cair sehingga memperoleh 3 fraksi, yaitu fraksi n-heksana (5.99%), fraksi etil asetat (32.88%), dan fraksi air (11.90%) terhadap ekstrak etanol. Hasil penelitian menunjukkan komponen fitokimia dari ekstrak dan fraksi daun torbangun sebagian besar berupa golongan fenolik yang terdiri dari flavonoid, alkaloid dan titerpenoid. Total fenolik tertinggi terdapat pada fraksi air (19.53 mg GAE/g) diikuti oleh fraksi etil asetat (8.80 mg GAE/g)>fraksi nheksana (5.86 mg GAE/g). Total flavonoid fraksi air daun torbangun memiliki kandungan total flavonoid tertinggi (18.9 mg QE/g) diikuti oleh ekstrak etanol>fraksi etil asetat>fraksi n-heksana. Aktifitas antioksidan DPPH ekstrak dan fraksi daun torbangun diperoleh bahwa fraksi air (127.77 μg/ml) memiliki kemampuan antioksidan tertinggi diikuti fraksi etil asetat (161.21 μg/ml)>ekstrak etanol>fraksi n-heksana. Kandungan total fenolik pada ekstrak dan fraksi daun torbangun memiliki korelasi dengan aktifitas antioksidan dengan koefisien regresi (R2) sebesar 0.663. Data profil fitokimia menunjukkan pada ekstrak etanol, fraksi etil asetat dan fraksi n-heksana daun torbangun teridentifikasi 7-acetoxy-6β- hydroxyleanone, sedangkan pada fraksi air daun torbangun teridentifikasi senyawa coleon F. Pemberian fraksi etil asetat daun torbangun dosis 30 mg/kg BB (EA) memberikan respon positif terhadap rataan dan total produksi susu selama 14 hari laktasi. Fraksi etil asetat daun torbangun (EA), kaempferol (KP) dan pelancar ASI komersil (AF) meningkatkan produksi susu sebesar 17%, 51% dan 22% dibandingkan kontrol. Selain itu EA dapat meningkatkan pertumbuhan dan penambahan bobot anak tikus dengan tidak mempengaruhi bobot induk. Pemberian fraksi etil asetat daun torbangun (EA) dosis 30 mg/kg BB dan kaempferol (KP) dosis 60 mg/kg BB, tidak secara signifikan dalam stimulasi sintesis hormon prolaktin dan estradiol serum pada laktasi hari ke- 14 dan hari ke- 28. Pada laktasi hari-ke-28, komponen bioaktif pada EA, KP, dan AF secara nyata mempengaruhi ekspresi gen reseptor estradiol dengan pasang-turun (downregulated) masing-masing sebesar 0.62-fold, 0.58-fold dan 0.53-fold. Sementara itu, komponen bioaktif pada EA, KP, dan AF mempengaruhi ekspresi gen reseptor prolaktin (PRLR) dengan pasang-naik (up-regulated) pada kelenjar mammae pada hari ke-14 dan hari ke-28. Hasil ini mengindikasikan bahwa fraksi etil asetat daun torbangun dapat meningkatkan produksi susu, dengan pasang-turun (downregulated) ekspresi gen reseptor estradiol (ERα) dan pasang-naik (up-regulated) ekspresi gen reseptor prolaktin (PRLR) pada kelenjar mammae tikus laktasi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcNutritionid
dc.subject.ddcBreast Milkid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleEfek Komponen Bioaktif Ekstrak Daun Torbangun (Coleus amboinicus L) terhadap Kadar dan Ekspresi Gen-Gen Reseptor Hormon Laktogenik pada Tikus Laktasiid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordColeus amboinicus L.id
dc.subject.keywordekspresi genid
dc.subject.keywordfitokimiaid
dc.subject.keywordgalaktagogumid
dc.subject.keywordreseptor prolaktinid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record