dc.description.abstract | Salah satu dampak yang menjadi perhatian akibat pembuatan drainase
pada lahan gambut adalah penurunan permukaan atau subsidence. Subsidence di
Sub-Kesatuan Hidrologi Gambut (Sub-KHG) Sungai Jangkang – Sungai Liong
telah menyebabkan dampak lanjutan berupa timbulnya genangan pada saat terjadi
curah hujan yang tinggi di permukiman dan lahan pertanian, kerusakan struktur
bangunan dan tumbangnya tanaman perkebunan. Untuk mengurangi dampak
subsidence diperlukan arahan mitigasi bencana yang tepat sebagai langkah
preventif melalui kajian tentang besarnya nilai kerentanan bencana lokasi sub-
KHG tersebut. Penelitian ini bertujuan (1) Identifikasi ancaman subsidence
berdasarkan penggunaan lahan, (2) Identifikasi aspek kerentanan bencana yang
ditimbulkan oleh penurunan muka tanah atau subsidence, dan (3) Arahan mitigasi
bencana berbasis kerentanan yang ditimbukan oleh penurunan muka tanah atau
subsidence. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu 1)
Mengumpulkan data dan membangun sistem database, 2) Identifikasi Kerentanan
subsidence dari aspek sosial, ekonomi, fisik non-alami dan alami (lingkungan), 3)
Identifikasi Kerentanan total, dan 4) Pembuatan arahan mitigasi. Teknik
pengumpulan data melalui pengumpulan data primer dan sekunder.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kerentanan sosial yang tinggi
terdapat di dusun Jambu, Makmur, Mekar, Panar Darat dan Dusun Murni yang
memiliki tingkat kerentanan sosial yang tertinggi dengan kepadatan penduduk
sebesar 527 jiwa. Sedangkan kerentanan ekonomi tertinggi pada penggunaan
lahan perkebunan kelapa sawit. Kerentanan ekonomi sedang terdapat pada
perkebunan karet serta kerentanan ekonomi rendah terdapat pada lahan
perkebunan pinang, perkebunan kelapa, tegalan dan sawah. Kerentanan fisik nonalam
tertinggi terdapat di Dusun Rahayu, Parit Kenanga, Mekar dan Murni. 10
dusun memiliki kerentanan fisik non-alam sedang dan 10 dusun lainnya memiliki
kerentanan fisik non-alam rendah. Kerentanan lingkungan yang sangat tinggi
sensitivitasnya melanda suatu kawasan yang seharusnya berfungsi lindung sebagai
upaya pelestarian gambut dalam berada di wilayah selatan Sub KHG, sedangkan
wilayah utara yang merupakan daerah pesisir dengan ekosistem mangrove
memiliki kerentanan lingkungan yang lebih rendah. Kerentanan bencana seluruh
penggunaan lahan secara aktual Secara administrasi terdapat 4 dusun yaitu
Makmur, Mekar, Murni dan Panar Darat yang merupakan dusun dengan
kerentanan tertinggi. Secara spasial terdapat area seluas 4242,94 ha (28,8%)
merupakan kerentanan tinggi dan seluas 5909,03 ha (40,2%) merupakan kerentanan sedang dan seluas 4541,85 ha
(30,9%). | id |