Show simple item record

dc.contributor.advisorBarus, Baba
dc.contributor.advisorPravitasari, Andrea Emma
dc.contributor.authorAdiputra, Agung
dc.date.accessioned2018-06-08T02:43:26Z
dc.date.available2018-06-08T02:43:26Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92247
dc.description.abstractSalah satu dampak yang menjadi perhatian akibat pembuatan drainase pada lahan gambut adalah penurunan permukaan atau subsidence. Subsidence di Sub-Kesatuan Hidrologi Gambut (Sub-KHG) Sungai Jangkang – Sungai Liong telah menyebabkan dampak lanjutan berupa timbulnya genangan pada saat terjadi curah hujan yang tinggi di permukiman dan lahan pertanian, kerusakan struktur bangunan dan tumbangnya tanaman perkebunan. Untuk mengurangi dampak subsidence diperlukan arahan mitigasi bencana yang tepat sebagai langkah preventif melalui kajian tentang besarnya nilai kerentanan bencana lokasi sub- KHG tersebut. Penelitian ini bertujuan (1) Identifikasi ancaman subsidence berdasarkan penggunaan lahan, (2) Identifikasi aspek kerentanan bencana yang ditimbulkan oleh penurunan muka tanah atau subsidence, dan (3) Arahan mitigasi bencana berbasis kerentanan yang ditimbukan oleh penurunan muka tanah atau subsidence. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu 1) Mengumpulkan data dan membangun sistem database, 2) Identifikasi Kerentanan subsidence dari aspek sosial, ekonomi, fisik non-alami dan alami (lingkungan), 3) Identifikasi Kerentanan total, dan 4) Pembuatan arahan mitigasi. Teknik pengumpulan data melalui pengumpulan data primer dan sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kerentanan sosial yang tinggi terdapat di dusun Jambu, Makmur, Mekar, Panar Darat dan Dusun Murni yang memiliki tingkat kerentanan sosial yang tertinggi dengan kepadatan penduduk sebesar 527 jiwa. Sedangkan kerentanan ekonomi tertinggi pada penggunaan lahan perkebunan kelapa sawit. Kerentanan ekonomi sedang terdapat pada perkebunan karet serta kerentanan ekonomi rendah terdapat pada lahan perkebunan pinang, perkebunan kelapa, tegalan dan sawah. Kerentanan fisik nonalam tertinggi terdapat di Dusun Rahayu, Parit Kenanga, Mekar dan Murni. 10 dusun memiliki kerentanan fisik non-alam sedang dan 10 dusun lainnya memiliki kerentanan fisik non-alam rendah. Kerentanan lingkungan yang sangat tinggi sensitivitasnya melanda suatu kawasan yang seharusnya berfungsi lindung sebagai upaya pelestarian gambut dalam berada di wilayah selatan Sub KHG, sedangkan wilayah utara yang merupakan daerah pesisir dengan ekosistem mangrove memiliki kerentanan lingkungan yang lebih rendah. Kerentanan bencana seluruh penggunaan lahan secara aktual Secara administrasi terdapat 4 dusun yaitu Makmur, Mekar, Murni dan Panar Darat yang merupakan dusun dengan kerentanan tertinggi. Secara spasial terdapat area seluas 4242,94 ha (28,8%) merupakan kerentanan tinggi dan seluas 5909,03 ha (40,2%) merupakan kerentanan sedang dan seluas 4541,85 ha (30,9%).id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcDisaster mitigationid
dc.subject.ddcNatural disasterid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcRiau-Sumateraid
dc.titleKajian Kerentanan Subsidence di Sub Kesatuan Hidrologi Gambut Sungai Jangkang - Sungai Liong Pulau Bengkalisid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordSubsidenceid
dc.subject.keywordKerentanan Sosialid
dc.subject.keywordEkonomiid
dc.subject.keywordFisik dan Lingkunganid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record