Show simple item record

dc.contributor.advisorSabiham, Supiandi
dc.contributor.advisorIndriyati, Lilik Tri
dc.contributor.advisorSahari, Bandung
dc.contributor.authorDewi, Rika Andriati Sukma
dc.date.accessioned2018-05-16T02:21:51Z
dc.date.available2018-05-16T02:21:51Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92209
dc.description.abstractBahan organik tanah merupakan faktor kunci dalam mempengaruhi produktivitas tanaman kelapa sawit. Kehilangan bahan organik tanah disebabkan oleh erosi terutama erosi air. Tanah yang tererosi sangat erat kaitannya dengan curah hujan, vegetasi bawah dan kemiringan lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur besar erosi pada kemiringan lereng dan gawangan yang berbeda pada perkebunan kelapa sawit., mempelajari perubahan kandungan bahan organik dan lignoselulosa dalam tanah dan sedimen hasil erosi pada kemiringan lereng dan gawangan yang berbeda, mengukur jumlah populasi mikrob tanah (bakteri dan fungi) dalam tanah dan sedimen hasil erosi berdasarkan perbedaan kemiringan lereng dan gawangan. Dasar pengambilan contoh sedimen dan tanah dari dua faktor yaitu gawangan yang terdiri dari gawangan hidup dan gawangan mati serta kemiringan lereng yang terdiri dari 6-10% dan >10%. Setiap gawangan dan kemiringan dibuat petak erosi yang diulang sebanyak 2 kali sehingga terdapat 8 petak erosi. Ukuran petak erosi adalah 3 m x 12 m. Pengambilan contoh sedimen pada box (kotak) penampungan dilakukan sebanyak 6 kali dalam setahun dengan interval waktu 2 bulan. Contoh sedimen dikompositkan dari pengambilan setiap minggunya sehingga menjadi satu contoh sedimen untuk setiap periode 2 bulan. Pengambilan contoh tanah dilakukan secara komposit diluar petak erosi (8 petak erosi) dari dua titik pengamatan yaitu bagian atas dan bawah pada kedalaman 0-20 cm, 20-40 cm dan 40-60 cm. Pengambilan contoh tanah dilakukan 3 kali. Total contoh tanah yang digali yaitu yang diambil sebanyak 72 (dari 3 kedalaman tanah x 8 petak erosi x 3 kali/tahun). Pengambilan contoh sedimen dan tanah untuk penetapan jumlah mikrob tanah (bakteri dan fungi) dilakukan pada bulan Februari 2016. Contoh diambil secara komposit sehingga didapat sebanyak 56 contoh yang terdiri dari 8 contoh dari 8 petak erosi sedimen dan 48 contoh tanah berasal dari 8 contoh di luar petak erosi dengan 2 bagian tanah (atas dan bawah). Contoh tanah disimpan dalam cool box agar mikrob tersebut dorman. Adapun parameter yang diamati antara lain kadar bahan organik, hemiselulosa, selulosa, lignin, dan total bakteri dan fungi tanah. Besar erosi yang terukur pada gawangan hidup lebih besar (8.04 ton/ha/tahun) dibandingkan pada gawangan mati (1.51 ton/ha/tahun). Kehilangan bahan organik dan lignoselulosa pada gawangan hidup adalah 0.72 ton/ha/tahun, sedangkan pada gawangan mati yaitu 0.18 ton/ha/tahun. Selain itu, total bakteri lebih banyak ditemukan dibandingkan dengan total fungi pada perkebunan kelapa sawit. Total bakteri pada gawangan hidup lebih tinggi daripada gawangan mati, sedangkan total fungi lebih tinggi pada gawangan mati daripada gawangan hidup. Sumbangan bahan organik dari pelepah daun kelapa sawit sebesar 4.39 ton/ha/tahun, sedangkan sumbangan lignin, selulosa dan hemiselulosa berturut-turut 2.06 ton/ha/tahun, 1.13 ton/ha/tahun dan 1.02 ton/ha/tahun.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcSoil Scienceid
dc.subject.ddcSoil organic Matterid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleKandungan Bahan Organik dan Total Mikrob Tanah dalam Sedimen yang Tererosi pada Kemiringan Berbeda di Perkebunan Kelapa Sawit Desa Bukit Suban, Kabupaten Sarolangun, Jambiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbahan organikid
dc.subject.keyworderosiid
dc.subject.keywordgawangan hidupid
dc.subject.keywordgawangan matiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record