dc.description.abstract | Aphelenchoides besseyi merupakan nematoda penting pada padi dan
bersifat terbawa benih. Nematoda ini menyebabkan nekrotik dan disintegrasi floem
yang dikenal dengan penyakit pucuk putih. Infeksi A. besseyi pada tanaman padi
dapat menimbulkan kehilangan hasil secara signifikan dan dapat mengurangi
kualitas benih. A. besseyi tersebar di banyak negara salah satunya sebagai dampak
dari transportasi benih. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No.
51/2015, A. besseyi dikategorikan sebagai organisme pengganggu tumbuhan
karantina (OPTK) A2, dengan distribusi terbatas di Jawa, Sumatera, dan
Kalimantan Selatan, walaupun demikian informasi detail mengenai distribusi A.
besseyi di Pulau Jawa belum tersedia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mendeteksi dan mengidentifikasi A. besseyi terbawa benih padi secara morfologi
dan molekuler serta menentukan distribusinya di sebagian besar sentra produksi
padi Pulau Jawa. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli 2016 sampai September
2017 di Laboratorium Nematologi Tumbuhan dan Laboratorium Bakteriologi
Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman, IPB.
Sampel benih padi terdiri atas 26 varietas yang diperoleh dari produsen benih,
toko pertanian, dan petani di berbagai kota/kabupaten di Pulau Jawa. Ekstraksi A.
besseyi dilakukan dengan metode corong Baermann, sedangkan untuk isolasi DNA
dilakukan dengan metode Doyle dan Doyle (1990) yang dimodifikasi. Identifikasi
secara morfologi dilakukan dengan mengamati karakter morfologi kunci A. besseyi
serta dengan melakukan pengukuran morfometri berdasarkan formula de Man
(1880). Identifikasi secara molekuler dilakukan menggunakan polymerase chain
reaction yang mengamplifikasi wilayah yang meliputi internal transcribed spacer
(ITS) dan 18S rRNA. Hasil amplifikasi fragmen DNA target selanjutnya
disikuensing dan dilakukan analisis filogenetika.
Berdasarkan pengamatan morfologi dan molekuler, A. besseyi berhasil
dideteksi pada 74.32% sampel benih dari hampir semua varietas padi. A. besseyi
telah terdistribusi di Banten (Lebak), Jawa Barat (Bogor, Sukabumi, Subang, dan
Indramayu), Jawa Tengah (Klaten, Sragen, Sukoharjo, Boyolali, Pati, dan
Pemalang), Daerah Istimewa Yogyakarta (Kotamadya Yogyakarta dan Sleman),
Jawa Timur (Magetan, Blitar, Tuban, Gresik, Nganjuk, dan Banyuwangi). Analisis
nukleotida sikuen 18S rRNA isolat A. besseyi asal Indonesia menunjukkan nilai
homologi 94% dengan sikuen asal Vietnam, Spanyol, Brazil, Jepang, Taiwan dan
Belanda. Isolat A. besseyi asal Indonesia menunjukkan homologi 99% dan 98%
dengan A. besseyi asal India, Cina, Amerika Serikat dan Taiwan berdasarkan
analisis nukleotida pada ITS. | id |