Kajian Kenyamanan Termal di Jawa Barat.
Abstract
Pertumbuhan penduduk yang pesat menyebabkan terjadinya perubahan
tingkat kenyamanan termal yang dapat mengganggu aktivitas manusia. Identifikasi
sebaran indeks kenyamanan dilakukan pada musim hujan dan kemarau selama
tahun 2007 hingga 2016. Indeks kenyamanan di Jawa Barat dianalisis dengan
menggunakan Temperature Humidity Index (THI), Wet Bulb Globe Temperature
(WBGT), dan Heat Stress Index (HSI). WBGT membutuhkan nilai suhu bola hitam
(Tbg) yang diduga dari unsur-unsur cuaca di stasiun Klimatologi Pendidikan
Baranangsiang. Penyebaran ketiga indeks di wilayah Jawa Barat memiliki pola
yang serupa yaitu wilayah dengan nilai indeks yang tinggi terdapat di wilayah utara
dan semakin menurun ke arah tengah dan selatan. Pengamatan di dua sekolah
dengan ketinggian < 500 mdpl menunjukkan tingkat tidak nyaman dari segi termal,
sedangkan satu sekolah dengan ketinggan > 500 mdpl menunjukkan tingkat
kenyamanan termal yang nyaman berdasarkan indeks THI dan HSI, tetapi persepsi
para siswa yang tinggal dan beradaptasi dengan lingkungan di sekitar ketiga sekolah
menyatakan kondisi termal berada pada tingkat agak nyaman meskipun berada pada
ketinggian serta WBGT, THI, dan HSI yang berbeda-beda. Berdasarkan persepsi
siswa di ketiga sekolah diperoleh bahwa kondisi nyaman berada pada THI (dalam
oC) < 25.5, WBGT (dalam oC) < 28.6, HSI (dalam oF) < 85 dan kondisi tidak nyaman
pada THI (dalam oC) > 25.5, WBGT (dalam oC) > 28.6, dan HSI (dalam oF) > 85.