Show simple item record

dc.contributor.advisorAgmalaro, Muhammad Ashyar
dc.contributor.authorAgustina, Maulita
dc.date.accessioned2018-04-20T07:52:37Z
dc.date.available2018-04-20T07:52:37Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92066
dc.description.abstractKebakaran hutan di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang terus-menerus terjadi dan menjadi tantangan bagi negara serta dunia. Salah satu provinsi yang sering terdeteksi adanya titik panas yaitu di Sumatra Selatan khususnya kabupaten Ogan Komering Ilir yang memiliki 376 titik api pada tahun 2015. Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di kabupaten Ogan Komering Ilir disebabkan oleh aktivitas manusia, selain itu terdapat faktor pendukung terjadinya kebakaran hutan salah satunya adalah kondisi iklim. Kondisi iklim terutama pada periode dimana curah hujannya rendah merupakan salah satu pendorong terjadinya kebakaran. Penelitian ini membuat model prediksi frekuensi kemunculan titik panas menggunakan variabel penduga. Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah Support Vector Regression dapat diterapkan untuk membuat model prediksi munculnya titik panas bulanan daerah Ogan Komering Ilir. Model ini menghasilkan rata-rata korelasi dari nilai k=10 adalah 0.592 dan rata-rata RMSE sebesar 388.741. Korelasi rata-rata yang dihasilkan memiliki hubungan yang cukup.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcComputer Scienceid
dc.subject.ddcHotspotid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcAgam Komering Ilir-SUMSELid
dc.titleModel Prediksi Untuk Frekuensi Kemunculan Titik Panas Bulanan di Ogan Komering Ilir Menggunakan Support Vector Regression (SVR).id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordkebakaran hutanid
dc.subject.keywordkabupaten Ogan Komering Ilirid
dc.subject.keywordsupport vector regressionid
dc.subject.keywordtitik panasid
dc.subject.keywordvariabel penduga.id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record