Polarisasi Orientasi Pemanfaatan Lahan Kultural Dalam Pembangunan Ekowisata Di Wilayah Bali Aga
View/ Open
Date
2018Author
Haribawa, Putu Agus
Avenzora, Ricky
Arief, Harnios
Metadata
Show full item recordAbstract
Perpindahan kepemilikan dan konversi lahan kultural merupakan isu krusial
yang telah lama terjadi dalam dinamika pembangunan pariwisata di wilayah Bali,
sehingga upaya untuk membangun orientasi yang selaras antara stakeholder dalam
menciptakan pemanfaatan lahan kultural yang berkelanjutan menjadi penting
untuk dilakukan. Atas hal itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengkaji
fenomena polarisasi orientasi pemanfaatan lahan kultural dalam pembangunan
ekowisata di Wilayah Bali Aga, Buleleng-Bali.
Penilaian keberlanjutan lahan kultural diukur menggunakan analisis One
Score One Indicator Scoring System, dengan aspek penelitian meliputi aspek
kepemilikan, ekonomi, ekologi, sosial budaya dan tata ruang wilayah. Pada aspek
ekonomi dilakukan juga analisis terhadap pendapatan usahatani, serta analisis tata
ruang wilayah pemukiman yang didasarkan pada Peraturan Pemerintah Pekerjaan
Umum No.06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Ruang
Bangunan dan Lingkungan. Selain itu, polarisasi orientasi stakeholder diukur
melalui persepsi, motivasi dan preferensi, serta dianalisis menggunakan Uji
Kruskal Wallis dan Dunn.
Hasil analisis One Score One Indicator Scoring System menunjukkan bahwa
masyarakat sesungguhnya telah mengimplementasikan berbagai prinsip
keberlanjutan dalam pemanfaatan lahan kultural di wilayah Bali Aga. Hal ini
dibuktikan dengan perilaku masyarakat dalam menjaga keutuhan kepemilikan
lahan, mengolah lahan dengan mengedepankan kelestarian ekologi, menggunakan
kearifan lokal dalam mendukung pelestarian lingkungan, dan menerapkan konsep
tata ruang wilayah berdasarkan hukum positif dan hukum adat yang berlaku.
Pemanfaatan lahan kultural yang berkelanjutan di wilayah Bali Aga belum
sepenuhnya dapat tercapai dikarenakan orientasi stakeholder pada berbagai aspek
dan kriteria penilaian masih mengalami polarisasi. Walaupun polarisasi orientasi
yang terjadi masih pada taraf polarisasi skala, namun hal ini dapat memicu
permasalahan kedepannya apabila polarisasi tersebut tidak diminimalisir dengan
baik oleh berbagai elemen stakeholder.
Collections
- MT - Forestry [1381]