dc.description.abstract | Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menunda, mencegah proses
oksidasi serta menangkal radikal bebas. Di dalam tubuh terdapat antioksidan
endogen berupa enzim-enzim yang disintesis oleh tubuh, superoksida dismutase
merupakan salah satu contohnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa
kandungan antioksidan Cu,Zn-SOD pada jaringan ginjal tikus yang diberi
perlakuan tepung tempe dan tepung kedelai rebus Grobogan. Sejumlah 15 tikus
Sprague Dawley telah digunakan pada penelitian ini, tikus dibagi menjadi lima
kelompok perlakuan yang diberi ransum dengan sumber dan kadar protein: tepung
tempe Grobogan 10%; tepung tempe Grobogan 20%; tepung kedelai rebus
Grobogan 10%; tepung kedelai rebus Grobogan 20%; dan kasein 10%. Perlakuan
dilakukan selama 90 hari. Ginjal dari semua kelompok perlakuan diproses
menggunakan metode standar parafin. Pewarnaan imunohistokimia dilakukan
untuk mendeteksi kandungan antioksidan SOD pada jaringan ginjal tikus.
Observasi dilakukan secara kualitatif terhadap kandungan antioksidan Cu, Zn-SOD.
Hasil penelitian menunjukkan jaringan ginjal tikus yang diberi perlakuan ransum
tepung tempe 10% memiliki kandungan antioksidan tertinggi, dibandingkan
dengan perlakuan lainnya. Perlakuan ransum tempe 10% menunjukkan hasil
kandungan Cu,Zn-SOD yang lebih baik dibandingkan kedelai rebus 10% dan
kasein. Tempe dan kedelai dapat mempertahankan kandungan antioksidan Cu,Zn-
SOD pada ginjal tikus percobaan. | id |