dc.description.abstract | Sungai Ciliwung mengalir melintasi beberapa wilayah seperti Kota dan Kabupaten Bogor, Depok, dan berakhir di daerah pelabuhan Sunda Kelapa. Pada zaman dahulu Sungai Ciliwung berfungsi sebagai sumber kehidupan masyarakat di sekitarnya. Seiring berjalannya waktu, terlihat perubahan terhadap wajah dan karakteristik Kota Bogor akibat pembangunan yang cenderung tidak terkendali termasuk di sekitar Sungai Ciliwung. Dampak yang ditimbulkan dari aktivitas tersebut adalah penurunan kualitas estetika lanskap yang dihasilkan dari Sungai Ciliwung itu sendiri, serta identitas Kota Bogor perlahan menghilang akibat proses perkembangan kota yang karakteristiknya hampir serupa. Oleh karena itu dibutuhkan penilaian kualitas estetika lanskap di sepanjang Sungai Ciliwung Kota Bogor tersebut. Salah satu faktor pendukung untuk menjaga kualitas estetika lanskap Sungai Ciliwung Kota Bogor adalah dengan menyusun rencana pengelolaan yang lebih baik sehingga Sungai Ciliwung dapat memiliki fungsi yang berkelanjutan. Rencana pengelolaan ini disusun berdasarkan hasil penilaian kualitas estetika lanskap Sungai Ciliwung dan signifikansi lanskap sejarah yang ada di sekitar Sungai Ciliwung di Kota Bogor. Penyusunan rencana pengelolaan dimulai dengan mengevaluasi kualitas estetika lanskap dengan menggunakan metode Scenic Beauty Estimation (SBE). Hasilnya, terdapat 47% lanskap dengan kualitas estetika tinggi, 44% lanskap dengan kualitas estetika sedang, dan 9% lanskap dengan kualitas estetika rendah. Selanjutnya, melakukan identifikasi aspek kesejarahan dengan menganalisis nilai signifikansi sejarah. Terdapat 21 elemen lanskap bersejarah yang tersebar di sepanjang Sungai Ciliwung Kota Bogor, yaitu Kelurahan Bantarjati, Kelurahan Sempur, Kelurahan Babakan Pasar, Kelurahan Baranangsiang, Kelurahan Sukasari, dan kelurahan Katulampa. Setelah mendapatkan hasil kualitas estetika lanskap dan signifikansi lanskap sejarah, kemudian menyusun rekomendasi dengan menggunakan analisis SWOT, sehingga didapatkan sepuluh strategi pengelolaan yang kemudian disusun menjadi enam rekomendasi. | id |