dc.description.abstract | Peningkatan konsumsi mineral batubara dalam dekade terakhir telah mendorong peningkatan kegiatan pertambangan batubara, serta pengaktifan site baru di kawasan Asam Asam yang secara langsung mengubah rona lanskap dan menimbulkan dampak bagi lingkungan. Kegiatan reklamasi perlu direncanakan dan dilakukan untuk menanggulangi dampak tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi faktor dalam perencanaan pascatambang (2) menganalisis potensi dan kendala pada lanskap pascatambang, dan (3) menyusun rencana lanskap pascatambang untuk kegiatan agroforestri. Metode yang digunakan mengacu pada proses perencanaan Gold (1980) yang dimodifikasi untuk agroforestri dan zonasi pascatambang menurut Green et al. (1992) dalam Norman et al. (1997). Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis tanah dan sifat kimianya, sistem hidrologi, topografi, jenis vegetasi, dan preferensi sosial berpengaruh dalam menyusun rencana reklamasi. Hasil menunjukkan bahwa tapak terbagi menjadi dua zona, yaitu zona pemanfaatan dan zona konservasi. Opportunity Without Limits merupakan konsep pengembangan perencanaan dengan memperluas prospek dengan melampaui keterbatasan lahan tersebut. Masterplan yang disusun meliputi rencana ruang, rencana sirkulasi, rencana vegetasi, rencana topografi, rencana hidrologi, rencana aktivitas dan fasilitas, skenario tahapan dan program. | id |