Show simple item record

dc.contributor.advisorSuharno
dc.contributor.advisorNurmalina, Rita
dc.contributor.authorSetiadi
dc.date.accessioned2018-04-18T08:11:13Z
dc.date.available2018-04-18T08:11:13Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91587
dc.description.abstractSejalan dengan pertumbuhan penduduk dan perekonomian Indonesia, serta kesadaran masyarakat akan konsumsi ikan, dan adanya program Gemar Makan Ikan (Gemarikan) yang dikampanyekan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), angka konsumsi ikan terus meningkat. Untuk pemenuhan permintaan produk ikan yang begitu besar, maka KKP membuat program industrialisasi perikanan, salah satunya adalah pada sektor perikanan budidaya dengan mengangkat komoditas ikan nila sebagai komoditas unggulan. Pemenuhan kebutuhan ikan nila bagi konsumen tidak terlepas dari sistem manajemen rantai pasok. Jaringan rantai pasok produk ikan nila salah satunya adalah yang dijalankan oleh Bandar Sriandoyo sebagai unit bisnis perikanan yang bermitra dengan pembudidaya ikan nila di Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas. Namun dalam pengelolaan rantai pasok masih mengalami kendala dalam ketepatan waktu maupun jumlah dan kualitas yang dibutuhkan konsumen, hal tersebut mengindikasikan adanya permasalahan dalam rantai pasok ikan nila. Maka pada penelitian ini berusaha menjawab beberapa permasalahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Menganalisis rantai pasok ikan nila pada Bandar Sriandoyo di Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas; 2) Menganalisis kinerja rantai pasok ikan nila di Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas; 3) Menganalisis efisiensi kinerja rantai pasok ikan nila yang ada di Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas. Penelitian ini dilakukan pada salah satu unit bisnis yaitu Bandar Sriandoyo yang bermitra dengan 38 pembudidaya ikan nila di Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive sampling) dengan pendekatan studi kasus. Data diolah melalui tiga tahapan: (1) Analisis rantai pasok ikan nila secara deskriptif dengan metode Food Supply Chain Networks (FSCN), (2) Pengukuran kinerja rantai pasok ikan nila dengan membandingkan nilai atribut kinerja metrik SCOR pada tingkat pembudidaya mitra dan Bandar Sriandoyo dengan benchmarking pada food SCORcard, dan (3) Analisis efisiensi kinerja rantai pasok ikan nila dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Kondisi rantai pasok ikan nila pada Bandar Sriandoyo di Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas berdasarkan pendekatan FSCN melibatkan anggota primer rantai pasok terdiri dari pembudidaya mitra, Bandar Sriandoyo, bakul (pedagang besar), dan pedagang pengecer. Pola aliran barang, aliran finansial, dan aliran informasi secara umum telah berjalan relatif baik. Terutama aliran informasi yang terjadi secara dinamis menjadi faktor penting berjalannya proses bisnis dan perencanaan kolaboratif, serta terbangunnya kepercayaan diantara anggota rantai pasok ikan nila. Kinerja rantai pasok ikan nila di Kecamatan Tugumulyo baik pada tingkat pembudidaya mitra maupun Bandar Sriandoyo bahwa secara umum telah mencapai kinerja baik setelah dibandingkan dengan nilai pada food SCORcard sebagai benchmarking. Dimana sebagian atribut kinerja telah mencapai target status superior, yang merupakan pencapaian nilai kinerja tebaik, yaitu untuk atribut kinerja lead time pemenuhan pesanan, siklus pemenuhan pesanan, biaya, cash to cash cycle time, dan pemenuhan pesanan. Sedangkan untuk atribut kinerja pengiriman dan kesesuaian dengan standar mencapai target status advantage. Artinya kondisi tersebut masih menguntungkan di tingkat Bandar (pengumpul) dan pembudidaya mitra serta berpeluang untuk ditingkatkan hingga kinerja maksimum. Hasil pengukuran efisiensi kinerja rantai pasok bahwa 23 pembudidaya mitra (60 persen) telah mencapai efisien teknis karena memiliki nilai efisiensi kinerja 100 persen. Sedangkan 15 pembudidaya mitra (40%) masih belum mencapai efisiensi kinerja secara relatif. Sedangkan pada tingkat Bandar Sriandoyo telah mencapai efisiensi teknis karena memiliki nilai efisiensi kinerja 100%, artinya dari faktor input maupun output pada Bandar Sriandoyo telah berjalan sesuai target yang ditetapkan Efisiensi kinerja pada sebagian pembudidaya mitra yang belum mencapai efisiensi teknis, maka pada faktor input yang perlu ditingkatkan adalah atribut kinerja lead time pemenuhan pesanan dengan cara menurunkan nilainya. Sedangkan faktor output yang perlu ditingkatkan yaitu kinerja pengiriman, pemenuhan pesanan dan kesesuaian dengan standar harus ditingkatkan dengan cara menaikkan nilainya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgricultural economicsid
dc.subject.ddcFish consumptionid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcMusi Rawas-SUMSELid
dc.titleKinerja Rantai Pasok Ikan Nila pada Bandar Sriandoyo di Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawasid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBencmarkingid
dc.subject.keywordEfisiensi kinerjaid
dc.subject.keywordFSCNid
dc.subject.keywordSCORid
dc.subject.keywordIkan nilaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record