Show simple item record

dc.contributor.advisorNurmalina, Rita
dc.contributor.advisorBurhanuddin
dc.contributor.authorPutri, Rizka Karlina
dc.date.accessioned2018-04-18T08:05:02Z
dc.date.available2018-04-18T08:05:02Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91571
dc.description.abstractAngrek merupakan salah satu tanaman hias yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Jawa Barat merupakan salah satu sentra produksi anggrek di Indonesia, dan Kabupaten Bogor memiliki share tertinggi dengan presentase 54.73 persen dari total produksi anggrek di Jawa Barat. Anggrek potong Vanda douglas merupakan jenis anggrek yang banyak dibudidayakan di Desa Rawakalong Kecamatan Gunung Sindur. Permasalahan yang terjadi pada petani anggrek potong Vanda douglas adalah terdapat perbedaan gap harga yang cukup jauh antara petani dan pedagang besar, posisi tawar (bergaining position) petani lemah dalam proses penentuan harga karena kurangnya akses informasi harga sehingga petani hanya sebagai price taker. Penelitian ini secara umum menggambarkan tentang sistem pemasaran anggrek di Kecamatan Gunung Sindur. Pendekatan Food Supply Chain Network (FSCN) digunakan untuk melihat sistem pemasaran anggrek Vanda douglas di Kabupaten Bogor. Efisiensi pemasaran anggrek dievaluasi dalam penelitian ini dengan melihat margin pemasaran, share petani dan rasio Li/Ci. Selain itu juga penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mungkin memengaruhi petani dalam memilih saluran pemasaran dengan menggunakan analisis multinomial logit. Berdasarkan kerangka analisis FSCN, sistem pemasaran anggrek potong Vanda douglas di Kabupaten Bogor dapat dikatakan berjalan dengan baik. Dilihat dari sasaran pasar, saluran pemasaran anggrek potong Vanda douglas sudah memiliki sasaran pasar yang jelas dan dilihat dari sasaran pengembangan koordinasi yang baik terjadi antar lembaga pemasaran untuk peningkatan kualitas produk. Struktur hubungan rantai pasok pada saluran pemasaran ini yang dianalisis melalui anggota-anggota rantai pasok sudah menjalankan perannya masing-masing serta menjalankan fungsi-fungsi pemasaran. Namun, dilihat dari sumber daya modal masih terdapat permasalahan, petani masih harus melakukan pinjaman kepada pedagang pengumpul desa untuk melakukan budi daya anggrek potong Vanda douglas. Terdapat tiga pola saluran pemasaran anggrek potong Vanda douglas di Kabupaten Bogor. Berdasarkan nilai marjin pemasaran, farmer’s share dan rasio keuntungan terhadap biaya, saluran pemasaran yang paling efisien terdapat pada saluran dua yaitu petani - pedagang besar - konsumen. Dimana pada saluran ini memiliki nilai marjin terendah yaitu 72 persen, farmer’s share tertinggi sebesar 28 persen dan nilai rasio keuntungan terhadap biaya terbesar yaitu 7.4. Dari ketujuh faktor yang diduga memengaruhi pemilihan saluran pemasaran anggrek potong Vanda douglas maka variabel penjelas yang signifikan berpengaruh terhadap variabel respon adalah usia petani, harga jual anggrek, lama bertani dan luas lahan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgribusinessid
dc.subject.ddcMarketingid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleAnalisis Sistem Pemasaran dan Pilihan Saluran Pemasaran Anggrek Potong Vanda Douglas di Kabupaten Bogorid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordefisiensi pemasaranid
dc.subject.keywordrantai pasokid
dc.subject.keywordpilihan saluran pemasaranid
dc.subject.keywordanggrekid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record