dc.description.abstract | Angrek merupakan salah satu tanaman hias yang banyak diminati oleh
masyarakat Indonesia. Jawa Barat merupakan salah satu sentra produksi anggrek di
Indonesia, dan Kabupaten Bogor memiliki share tertinggi dengan presentase 54.73
persen dari total produksi anggrek di Jawa Barat. Anggrek potong Vanda douglas
merupakan jenis anggrek yang banyak dibudidayakan di Desa Rawakalong
Kecamatan Gunung Sindur. Permasalahan yang terjadi pada petani anggrek potong
Vanda douglas adalah terdapat perbedaan gap harga yang cukup jauh antara petani
dan pedagang besar, posisi tawar (bergaining position) petani lemah dalam proses
penentuan harga karena kurangnya akses informasi harga sehingga petani hanya
sebagai price taker.
Penelitian ini secara umum menggambarkan tentang sistem pemasaran
anggrek di Kecamatan Gunung Sindur. Pendekatan Food Supply Chain Network
(FSCN) digunakan untuk melihat sistem pemasaran anggrek Vanda douglas di
Kabupaten Bogor. Efisiensi pemasaran anggrek dievaluasi dalam penelitian ini
dengan melihat margin pemasaran, share petani dan rasio Li/Ci. Selain itu juga
penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mungkin memengaruhi petani dalam
memilih saluran pemasaran dengan menggunakan analisis multinomial logit.
Berdasarkan kerangka analisis FSCN, sistem pemasaran anggrek potong
Vanda douglas di Kabupaten Bogor dapat dikatakan berjalan dengan baik. Dilihat
dari sasaran pasar, saluran pemasaran anggrek potong Vanda douglas sudah
memiliki sasaran pasar yang jelas dan dilihat dari sasaran pengembangan
koordinasi yang baik terjadi antar lembaga pemasaran untuk peningkatan kualitas
produk. Struktur hubungan rantai pasok pada saluran pemasaran ini yang dianalisis
melalui anggota-anggota rantai pasok sudah menjalankan perannya masing-masing
serta menjalankan fungsi-fungsi pemasaran. Namun, dilihat dari sumber daya
modal masih terdapat permasalahan, petani masih harus melakukan pinjaman
kepada pedagang pengumpul desa untuk melakukan budi daya anggrek potong
Vanda douglas.
Terdapat tiga pola saluran pemasaran anggrek potong Vanda douglas di
Kabupaten Bogor. Berdasarkan nilai marjin pemasaran, farmer’s share dan rasio
keuntungan terhadap biaya, saluran pemasaran yang paling efisien terdapat pada
saluran dua yaitu petani - pedagang besar - konsumen. Dimana pada saluran ini
memiliki nilai marjin terendah yaitu 72 persen, farmer’s share tertinggi sebesar 28
persen dan nilai rasio keuntungan terhadap biaya terbesar yaitu 7.4.
Dari ketujuh faktor yang diduga memengaruhi pemilihan saluran pemasaran
anggrek potong Vanda douglas maka variabel penjelas yang signifikan berpengaruh
terhadap variabel respon adalah usia petani, harga jual anggrek, lama bertani dan
luas lahan. | id |