Show simple item record

dc.contributor.advisorRahayu, Gayuh
dc.contributor.advisorDegawa, Yousuke
dc.contributor.advisorHidayat, Iman
dc.contributor.authorHermawan, Rudy
dc.date.accessioned2018-04-18T07:17:17Z
dc.date.available2018-04-18T07:17:17Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91473
dc.description.abstractRhizopodopsis javensis merupakan salah satu spesies cendawan indigenos Indonesia yang dibangun oleh Boedijn pada tahun 1958 berdasarkan spesimen tunggal pada buah Elaeagnus latifolia. Dalam publikasinya, Boedijn tidak menunjuk satu spesimenpun sebagai holotipe, namun di Herbarium Bogoriense tersimpan satu spesimen dari Cibodas, Jawa (1450 mdpl) berupa herbarium kering buah Elaeagnus latifolia yang dikolonisasi oleh miselium dengan label Herb BO 12681. Spesimen ini diduga adalah holotipe. Ketika diamati, spesimen holotipe ini dalam keadaan rapuh dan tidak dapat dipergunakan sebagai sumber extipe. Kondisi ini mendorong pencarian kembali spesimen untuk menyediakan extipe. R. javensis juga perlu dievaluasi status taksonominya berdasarkan banyak spesimen, agar R. javensis dapat dikategorikan sebagai takson yang kuat. Sampel berupa buah busuk selain buah Elaeagnus, serasah dan tanah di luar area kebun Raya Cibodas dikoleksi untuk mendapatkan isolat-isolat Rhizopodopsis. Eksplorasi dilakukan pada musim buah Elaeagnus selama bulan Juli-Agustus 2015 dan 2016 di provinsi Banten, Jawa Barat dan Bali. Sampel diletakkan dalam wadah yang lembap dan diinkubasi sampai buah terkolonisasi oleh miselium mirip miselium Mucorales dengan ciri morfologi struktur lainnya mirip dengan ciri dalam deskripsi Rhizopodopsis versi Boedijn. Ketika sampel tidak menunjukkan adanya pertumbuhan miselium, pada sampel diletakkan umpan berupa potongan buah kiwi dan pisang. Sedikit hifa yang tumbuh diisolasi dengan metode pengambilan ujung hifa dan ditanam pada media agar-agar kentang dekstrosa (PDA). Biakan ini dimurnikan dengan cara isolasi hifa dari spora tunggal dan dipelihara pada PDA. Kultur berumur 2 hari dijadikan sumber inokulum untuk pengamatan morfologi dan karakter lainnya. Ciri-ciri sporangium, sporangiofor, embelan, rizoid, hingga zigospora pada kultur berumur 2 hari dicatat. Selain itu suhu minimum-maksimum dan suhu pertumbuhan koloni optimumnya ditetapkan. Semua data kemudian dikonversi menjadi data biner sebelum diolah menggunakan metode UPGMA SAHN pada NTSys. Evaluasi status taksonomi Rhizopodopsis melibatkan semua genus dalam Rhizopodaceae Voight & Kirk serta genus-genus yang mewakili famili dalam Mucorinae (anggota Mucoromycotina) serta kerabat Mucoromycotina seperti Kickxellomycotina dan Mortierellomycotina. Sebanyak 25 strain Rhizopodopsis berhasil dikoleksi. Satu isolat (IPBCC 17.1375) asal buah E.latifolia yang jatuh di permukaan tanah di bawah pohon di area tipenya akan diusulkan sebagai ex-tipe ketika sekuen daerah ITSnya sudah tersedia. Dari penelitian ini diperoleh informasi baru tentang substrat alami Rhizopodopsis dan persebarannya. Rhizopodopsis dapat mengkolonisasi 12 jenis buah yaitu Artocarpus heterophyllus, A. integra, Biscopia javanica, Canarium sp., Durio sp., Ficus variegata, Ficus sp., Persea americana, Platea latifolia, Pittosporum heterophyllum, Zea mays dan buah pakan owa (tidak diidentifikasi), selain E. latifolia. Persebarannya tidak terbatas di daerah Cibodas, melainkan daerah yang lebih luas mencakup Gunung Honje (Taman Nasional Ujung Kulon, 600 m dpl), Kebun Raya Bogor dan area lainnya di Bogor (+ 300 m dpl), Taman Nasional Tangkuban Perahu (+1550 m dpl), Taman Nasional Gunung Ciremai (+1400 m dpl), dan Kebun Raya Eka Karya, Bali (+ 1400 m dpl). Rhizopodopsis adalah kapang mesofilik, dapat tumbuh baik pada suhu 9-31 C dengan suhu optimum 24-26 C. Berdasarkan kisaran suhu minimum-maksimumnya dan dikombinasikan dengan suhu optimumnya, strain-strain R. Javensis dapat dibagi dalam 7 kelompok. Pengelompokan ini tidak didukung oleh pengelompokan berdasarkan analisis data morfologinya, sehingga analis status taksonomi hanya berdasarkan data morfologi. Analisis data biner 40 karakter morfologi dari semua strain Rhizopodopsis, 3 spesies Rhizopus (Rh. microsporus, Rh. stolonifer dan Rh. sexualis), tipe spesies dari genus yang mewakili masing-masing famili dalam Mucorinae, Kixcellomycotina, Mortierellomycotina, versi Hoffmann et al. 2013 dengan menggunakan metode UPGMA SAHN pada NTSys menunjukkan bahwa Rhizopodopsis adalah genus yang kuat yang termasuk Rhizopodaceae. Rhizopodopsis terpisah dari Rhizopus (koefisien kesamaan= 92.3%), sedangkan Rhizopodaceae terpisah dari family lainnya dalam Mucorinae (koefisien kesamaan= 81.3%). Keanggotaan Rhizopodopsis dalam Rhizopodaceae baru pertama kali dilaporkan. Rhizopodopsis berbeda dari genus-genus (Rhizopus, Sporodiniella dan Syzygites) dalam Rhizopodaceae. Rhizopodopsis berbeda dari Rhizopus berdasarkan karakter tunggal, adanya collar. Rhizopodopis dan Rhizopus berbeda dari Sporodiniella dan Syzygites berdasarkan adanya rizoid dan stolon. Ciri utama Rhizopodopsis adalah adanya umbel pada ujung sprongiofor. Dalam satu umbel seringkali terdapat 1 subsporangiofor yang rudimenter (embelan). Spora bulat sampai agak bulat dengan banyak celah lurik pada permukaannya. Rhizopodopis terbagi dalam dua sub-kelompok (koefisien kesamaan= 95.6%) berdasarkan ada/tidaknya embelan dan sub-kelompok dianggap sebagai varietas dalam R. javensis. Pengusulan varietas akan dilakukan ketika analisis molekuler telah dilakukan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMicrobiologyid
dc.subject.ddcRhizopodaceaeid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleStudi Taksonomi Rhizopodopsis dari Indonesia berdasarkan Ciri Morfologinya.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordex-tipeid
dc.subject.keywordRhizopodaceaeid
dc.subject.keywordR. javensisid
dc.subject.keywordtaksonomi numerikid
dc.subject.keywordvarietasid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record