Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai di Biro Umum Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Abstract

Kinerja pegawai memiliki peranan penting dalam menunjang keberhasilan dan kesuksesan organisasi, apabila kinerja pegawai rendah maka akan berdampak buruk pada kinerja organisasi. Kinerja pegawai dirasa kurang optimal apabila masih ditemukan permasalahan kinerja. Berdasarkan data kepegawaian, masih ditemukan permasalahan kinerja pegawai di Biro Umum. Permasalahan tersebut diduga berkaitan dengan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja, untuk itu perlu dilakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai di Biro Umum Kementerian Kelautan dan Perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pelatihan, kompetensi, motivasi dan persepsi kepemimpinan terhadap kinerja baik secara langsung maupun melalui kepuasan kerja sebagai variabel mediator. Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil dari Biro Umum sebanyak 138 orang. Data primer yang diperlukan untuk penelitian ini dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan Skala Likert. Data sekunder diperoleh dari struktur organisasi Biro Umum, penilaian kinerja, kehadiran pegawai dan sistem informasi dan manajemen kepegawaian (simpeg). Structural Equation Modelling (SEM) Partial Least Square (PLS) digunakan untuk mengolah dan menganalisa data. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada pegawai dengan kompensasi tinggi, persepsi kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja, sedangkan kepuasan kerja signifikan dalam mediasi pengaruh kompetensi, motivasi dan persepsi terhadap kepemimpinan terhadap kinerja. Pada pegawai dengan kompensasi menengah, motivasi dan persepsi kepemimpinan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja, sedangkan kepuasan kerja signifikan dalam memediasi pengaruh pelatihan, kompetensi, dan motivasi terhadap kinerja pegawai. Kegiatan yang relevan untuk meningkatkan kinerja pegawai adalah memperkuat manajemen kepemimpinan, rotasi dan perputaran pegawai, jenjang karir yang jelas, lelang jabatan untuk mengisi jabatan yang kosong, meningkatkan intensitas pelatihan yang sesuai kebutuhan dan peningkatan kompetensi.