Karakteristik Adonan dan Produk Roti Tawar dengan Penambahan Enzim dan Asam Askorbat pada Tepung Terigu
View/ Open
Date
2017Author
Sutriyono, Agus
Feri, Kusnandar
Muhandri, Tjahja
Metadata
Show full item recordAbstract
Mutu roti tawar yang menjadi perhatian konsumen diantaranya adalah,
warna, volume (ukuran), elastisitas dan kelembutan. Mutu roti tawar yang
dihasilkan dipengaruhi oleh tepung terigu yang digunakan.Tepung terigu yang
digunakan dalam pembuatan roti adalah tepung terigu dengan kandungan protein
dan gluten tinggi yang cenderung memiliki harga yang mahal. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan tepung terigu dengan kadar
gluten basah sedang (31.85% dari total protein) yang diberi penambahan enzim
(-amilase -glukosidase, dan xylanase), dan asam askorbat terhadap
karakteristik adonan dan roti tawar yang dihasilkan. Penelitian dilakukan dalam
dua tahap. Tahap pertama bertujuan untuk menentukan konsentrasi enzim -
amilase yang ditambahkan (0, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90 dan 100 ppm)
yang dikombinasikan dengan enzim -glukosidase (26 ppm) dan xylanase (16
ppm). Tahap kedua bertujuan untuk menentukan konsentrasi asam askorbat (0, 10,
20, 30, 40, dan 50 ppm) yang ditambahkan dengan kombinasi enzim yang terpilih
dari tahap pertama.
Perlakuan tepung terigu yang memiliki protein dengan kadar gluten basah
(31.85%) dengan penambahan campuran enzim (30 ppm -amilase, 26 ppm α-
glukosidase dan 16 ppm xylanase) yang dikombinasikan dengan 40 ppm asam
askorbat dapat memperbaiki karakteristik organoleptik adonan, ekstensibilitas,
kelengketan dan dryness secara nyata dibandingkan tepung komersial. Hasil
Farinograph menunjukkan waktu pengembangan (development time) tidak
berbeda nyata dengan tepung komersial, tetapi daya serap air dan stabilitas adonan
belum mampu diperbaiki secara nyata. Hasil Ekstensograph menunjukkan tepung
terigu yang diberi perlakuan tersebut memiliki resistensi dan ratio figure adonan
yang lebih baik dibandingkan yang tanpa perlakuan. Ekstensibilitas dan area
kurva masih belum baik dibandingkan dengan tepung terigu komersial. Tepung
terigu hasil dengan perlakuan kombinasi enzim dan asam askorbat tersebut
memperbaiki volume pengembangan dari roti, dan parameter mutu roti internal
(chewability, tekstur, warna crumb, dan sifat remah), namun berbeda nyata pada
parameter aroma dan rasa. Parameter eksternal (warna kulit, volume, keseragaman
warna pembakaran, kesimetrisan bentuk, karakter kulit dan oven spring) yang
dihasilkan tidak berbeda nyata dengan yang dibuat dari tepung terigu komersial.
Collections
- MT - Professional Master [907]
