Show simple item record

dc.contributor.advisorBatubara, Irmanida
dc.contributor.advisorWahyuni, Wulan Tri
dc.contributor.authorPurwanti, Sri
dc.date.accessioned2018-04-18T05:16:14Z
dc.date.available2018-04-18T05:16:14Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91376
dc.description.abstractResin jernang adalah resin hasil sekresi buah rotan jernang (Daemonorops draco) yang endemik di Asia Tenggara dan memiliki berbagai aktivitas biologis. Resin ini digunakan sebagai obat luka, obat sakit kepala, dan obat demam oleh Suku Anak Dalam di Jambi. Tujuan penelitian ini adalah menentukan aktivitas antioksidan, antibakteri, dan antibiofilm resin serta memperoleh senyawa aktif yang memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri. Aktivitas antioksidan ditentukan dengan metode 1,1-dipenil-2-pikril hidrazil (DPPH), aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Eschericia coli ditentukan dengan metode difusi agar. Nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi bunuh minimum (KBM) terhadap S. aureus ditentukan dengan metode mikrodilusi, dan aktivitas antibiofilm terhadap S. aureus ditentukan dengan metode kristal violet. Komponen aktif dievaluasi dengan kromatografi lapis tipis (KLT) bioautografi. Pencirian fraksi aktif dilakukan dengan spektrofotometer inframerah transformasi fourier (FTIR) dan spektrofotometer ultraviolet (UV). Resin jernang diekstraksi dengan metode maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Ketiga ekstrak berpotensi sebagai agen antioksidan. Ekstrak etil asetat dan metanol berpotensi sebagai agen antibakteri S. aureus dan mampu menghambat pembentukan biofilm S. aureus serta mendegradasi biofilm S.aureus. Ekstrak KLT bioautografi yang menunjukkan komponen dengan faktor retardasi (Rf) 0.71 memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri tertinggi. Ekstrak etil asetat difraksinasi menggunakan ekstraksi cair-cair dengan n-heksana untuk memperoleh fraksi nonpolar. Fraksinasi lanjutan fraksi nonpolar menggunakan kromatografi kolom silika gel dengan elusi isokratik menghasilkan 9 fraksi. Semua fraksi menunjukkan aktivitas antioksidan, namun berdasarkan bioautografi antibakteri hanya fraksi 4 dan 5 yang menunjukkan aktivitas antibakteri. Komponen aktif pada fraksi 5 diisolasi menggunakan KLT preparatif menghasilkan F.5.1 dan F.5.2. Aktivitas antioksidan F.5.1 dan F.5.2 ditunjukkan dengan nilai IC50 masing-masing sebesar 85.18±0.52 μg/mL dan 34.94±2.88 μg/mL. Kedua komponen memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dengan nilai KHM sebesar 0.5 mg/mL untuk F.5.1 dan 1.0 mg/mL untuk F.5.2 dan KBM sebesar 1.0 mg/mL untuk keduanya. Pencirian secara kimia menunjukkan bahwa F.5.2 merupakan padatan amorf dengan titik leleh 160 oC dan diprediksi termasuk golongan alkaloid.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcChemistryid
dc.subject.ddcAntioxidantid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor-JATENGid
dc.titleAktivitas Antioksidan, Antibakteri, dan Antibiofilm Resin Jernang (Daemonorops draco).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordjernangid
dc.subject.keywordantioksidanid
dc.subject.keywordantibakteriid
dc.subject.keywordantibiofilmid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record