dc.contributor.advisor | Hasan, Akhmad Endang Zainal | |
dc.contributor.advisor | Yulianto, Aton | |
dc.contributor.author | Andini, Siwi Putri | |
dc.date.accessioned | 2018-04-18T05:16:03Z | |
dc.date.available | 2018-04-18T05:16:03Z | |
dc.date.issued | 2017 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91375 | |
dc.description.abstract | Xanthan gum merupakan polisakarida ekstra selular yang dihasilkan dari
fermentasi dekstrosa oleh bakteri Xanthomonas campestris (X.campestris).
Xanthan gum bersifat pseudoplastik, tidak bersifat toksik dan tidak menyebabkan
iritasi sehingga dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang sebagai penstabil,
pengental, pengemulsi dan peredam gesekan. Kualitas yang baik dari
X.campestris didukung oleh nutrisi dalam media fermentasi yang baik.
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh formulasi komposisi optimum
dalam scale up produksi xanthan gum menggunakan onggok sebagai sumber
karbon oleh bakteri X.campestris dan kemurnian produk hasil fermentasi
dibuktikan secara kualitatif melalui uji karakteristik xanthan gum. Faktor awal
yang diamati yaitu perolehan yield pada komposisi onggok yang beragam dan
urea tetap serta komposisi urea yang beragam dan onggok tetap. Optimasi
kemudian dilakukan dengan metode permukaan respon, response surface
methodology (RSM) yang dalam prosesnya hanya dilakukan dengan peubah
konsentrasi onggok dan konsentrasi urea. Data yang diperoleh berupa model
prediksi produksi xanthan gum maksimum pada komposisi onggok 30 gL-1 dan
urea 5 gL-1.
X.campestris yang dikulturkan dalam media fermentasi dengan onggok
sebagai sumber karbon selama 80 jam terbukti menghasilkan xanthan gum.
Berdasarkan uji pendahuluan, yield tertinggi terdapat pada komposisi onggok 50
gL-1 dan urea 5 gL-1 yaitu sebesar 69%. Optimasi produksi xanthan gum dengan
RSM dilakukan dengan 2 peubah, yaitu konsentrasi onggok dan konsentrasi urea.
Produksi xanthan gum ini diduga optimum pada konsentrasi onggok 31,8 gL-1 dan
konsentrasi urea 5 gL-1.Kondisi optimum fermentasi yang dicoba memperoleh
rata-rata yield 59 gL-1 pada konsentrasi onggok 30 gL-1 dan urea 5 gL-1.
Uji karakterisasi yang dilakukan yaitu uji rheologi dan FTIR. Uji rheologi
menunjukkan bahwa xanthan gum bersifat pseudoplastik dan tahan terhadap
pengaruh perubahan suhu serta kecepatan putar atau gesekan. Uji FTIR
menunjukkan adanya kesamaan model FTIR xanthan gum hasil fermentasi
dengan xanthan gum komersil. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | Bogor Agricultural University (IPB) | id |
dc.subject.ddc | Biochemistry | id |
dc.subject.ddc | Xanthon Gum | id |
dc.subject.ddc | 2016 | id |
dc.subject.ddc | Lab. Balai Besar Teknologi Pati, Lampung | id |
dc.title | Scale Up Produksi Xanthan Gum dengan Media Onggok oleh Xanthomonas campestris Serta Karakterisasinya | id |
dc.type | Thesis | id |
dc.subject.keyword | onggok | id |
dc.subject.keyword | RSM | id |
dc.subject.keyword | Xanthan gum | id |
dc.subject.keyword | Xanthomonas campestris | id |