dc.description.abstract | Kanker adalah penyakit berbahaya utama kedua dunia setelah penyakit
kardiovaskular. Beberapa jenis kanker diantaranya adalah kanker kolorektal dan
kanker serviks. Kanker kolorektal diderita oleh pria dan wanita dengan prevalensi
kematian tertinggi ketiga sedangkan khusus pada wanita, kanker serviks merupakan
penyakit kanker dengan prevalensi kedua tertinggi di Indonesia. Pengobatan yang
biasa dilakukan pada pasien kanker meliputi operasi, kemoterapi, terapi radiasi,
terapi bertarget, dan imunoterapi, tetapi menimbulkan beragam efek samping.
Penggunaaan obat herbal dan turunan senyawa fitokimia dari tanaman
dikenal sebagai langkah pengobatan yang menguntungkan karena mampu
mempertahankan hidup dan modulasi imun pada pasien kanker. Tanaman obat yang
mengandung senyawa metabolit sekunder dan menunjukkan aktivitas antioksidan
memiliki peran dalam pengobatan kanker. Senyawa metabolit sekunder dapat
diperoleh dari tumbuhan, jamur, bakteri, dan organisme lainnya. Mikroba endofit
seperti kapang yang diisolasi dari tanaman telah menjadi sumber berbagai senyawa
bioaktif, terutama senyawa antikanker.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak etil asetat
kapang endofit daun sirsak (Annona muricata L.) berasal dari tiga daerah di
Indonesia sebagai bahan antikanker terhadap sel kanker serviks dan kolon secara
in-vitro, mengidentifikasi toksisitas ekstrak etil asetat kapang endofit terhadap sel
normal Chang secara in-vitro serta mengidentifikasi senyawa bioaktif ekstrak etil
asetat kapang endofit dengan Gas Chromatograph-Mass Spectrometer (GC-MS)
dan mengidentifikasi morfologi isolat kapang yang menghasilkan aktivitas terbaik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sepuluh ekstrak etil asetat isolat kapang
endofit daun sirsak memiliki aktivitas sitotoksisitas yang berbeda-beda terhadap sel
kanker serviks (sel HeLa) dan sel kanker kolon (sel WiDr) (p<0.05). Hasil
pengujian dengan metode MTT (Methyl Thiazol Tetrazolium) menunjukkan ekstrak
kapang endofit Sir-CA1, Sir-G2, dan Sir-SM2 menghasilkan nilai penghambatan
IC50 terbaik dibandingkan dengan ekstrak kapang endofit lainnya. Ekstrak kapang
endofit Sir-SM2 (asal Sukabumi) menghasilkan toksisitas paling rendah terhadap
sel normal Chang, yaitu 63.69 μg ml-1 dengan nilai IC50 terhadap sel HeLa dan sel
WiDr, yaitu 20.80 dan 29.14 μg ml-1 (suatu ekstrak kasar memiliki kriteria dalam
menghambat 50% populasi sel kanker jika memiliki nilai IC50<30 μg/mL). Analisis
senyawa bioaktif menggunakan GC-MS menunjukkan senyawa alkaloid
(hexahydro-3-(2-methylpropyl)-pyrrolo[1,2-a]pyrazine-1,4-dione dan hexahydropyrrolo[
1,2-a]pyrazine-1,4-dione) dan asam lemak tak jenuh ganda (9,12-
octadecadienoic acid (Z,Z)) yang telah dilaporkan memiliki kemampuan
menginduksi apoptosis pada sel kanker. Berdasarkan pengamatan morfologi secara
makroskopis dan mikroskopis, maka isolat kapang endofit Sir-SM2 dapat
digolongkan ke dalam genus Penicillium sp. | id |