Show simple item record

dc.contributor.advisorSitorus, RP Santun
dc.contributor.advisorRusdiana, Omo
dc.contributor.authorKhaerani, Reny
dc.date.accessioned2018-04-10T06:54:31Z
dc.date.available2018-04-10T06:54:31Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91267
dc.description.abstractKabupaten Sumedang mengalami perkembangan yang cukup pesat, sehingga terjadi peningkatan aktivitas sumberdaya manusia yang berimplikasi pada meluasnya kebutuhan ruang. Fenomena yang terjadi saat ini adalah adanya ketidaksesuaian atau penyimpangan penggunaan lahan eksisting dengan rencana tata ruang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penggunaan lahan eksisting dan perubahan penggunaan lahan selama periode tahun 2000 – 2017, menganalisis penyimpangan penggunaan lahan eksisting terhadap pola ruang dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya serta menyusun arahan penyempurnaan pola ruang Kabupaten Sumedang. Analisis yang digunakan adalah pendekatan SIG, Analisis Komponen Utama, Analisis Regresi Berganda dan arahan penyempurnaan pola ruang dibangun berdasarkan hasil analisis tujuan sebelumnya serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan hasil analisis diketahui jenis penggunaan lahan yang dominan adalah hutan, sawah dan ladang. Perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Sumedang periode tahun 2000-2017 yang dominan terjadi adalah perubahan kawasan hutan, kebun campuran dan ladang menjadi sawah. Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat 25 jenis penyimpangan penggunaan lahan terhadap pola ruang dan yang paling dominan adalah penyimpangan menjadi sawah seluas 18,364 ha, ladang seluas 8,405 ha dan lahan terbangun seluas 7,741 ha. Faktorfaktor yang mempengaruhi terjadinya penyimpangan penggunaan lahan adalah faktor penduduk dan permukiman, ketersediaan lahan, infrastruktur dan aksesibilitas serta kondisi sosial ekonomi masyarakat. Arahan penyempurnaan pola ruang pada lokasi yang terjadi penyimpangan adalah : 1) penggunaan lahan eksistingnya ladang dan lahan terbuka di kawasan hutan, pola ruangnya akan tetap menjadi kawasan hutan; 2) penggunaan lahan eksistingnya lahan terbangun di kawasan hutan, perkebunan (Kecamatan Sumedang Selatan), pertanian lahan basah dan pertanian lahan kering, arahan pola ruangnya menjadi kawasan permukiman; 3) penggunaan lahan eksistingnya lahan terbangun di kawasan perkebunan (selain Kecamatan Sumedang Selatan), pola ruangnya tetap kawasan perkebunan; 4) penggunaan lahan eksistingnya sawah di kawasan hutan dan pertanian lahan kering, arahan pola ruangnya menjadi pertanian lahan basah; 5) penggunaan lahan eksistingnya ladang di kawasan pertanian lahan basah, pola ruangnya menjadi pertanian lahan kering; 6) penggunaan lahan eksistingnya lahan terbangun di kawasan rawan bencana gerakan tanah dan resapan air, arahan pola ruangnya menjadi permukiman bersyarat; 7) penggunaan lahan eksistingnya sawah di kawasan rawan bencana gerakan tanah, resapan air dan sempadan sungai, arahan pola ruangnya menjadi pertanian lahan basah bersyarat; 8) penggunaan lahan eksistingnya lahan terbangun di kawasan sempadan sungai, pola ruangnya tetap sempadan sungai.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcRegional planningid
dc.subject.ddcLand useid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcSumedang-JABARid
dc.titleAnalisis Penggunaan Lahan dan Arahan Penyempurnaan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedangid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordanalisis komponen utamaid
dc.subject.keywordpenyimpangan penggunaan lahanid
dc.subject.keywordrencana tata ruang wilayahid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record