dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang keragaman
enam populasi F2 sorgum, pendugaan jumlah dan aksi gen, identifikasi segregan
transgesif dan seleksi populasi unggul persilangan F2 serta seleksi dan evaluasi
galur-galur segregan transgesif F2.3. Penelitian terdiri dari dua percobaan, yaitu
(1). Analisis segregasi karakter hasil dan seleksi populasi unggul dan (2). Seleksi
segregan transgresif galur F2.3 sorgum pada persilangan PI-150-20A × Numbu dan
B-69 × Kawali.
Percobaan pertama dilaksanakan di Dramaga, Bogor pada bulan Juli
sampai Oktober 2014. Materi genetik yang digunakan adalah 300 individu enam
populasi F2 (B-69 × Numbu, B-69 × Kawali, PI-150-20A × Numbu, PI-150-20A ×
Kawali, PI-150-21A × Numbu, PI-150-21A × Kawali) dan lima pembanding
(Numbu, Kawali, B69, PI-150-20A, PI-150-21A). Percobaan kedua dilakukan
pada bulan Juli sampai Oktober 2016 di Cikarawang, Bogor. Materi genetik yang
digunakan adalah 50 galur F2.3 B69 × Kawali dan 50 galur F2.3 PI-150-20A ×
Numbu serta lima pembanding (Numbu, Kawali, B69, PI-150-20A, PI-150-21A).
Penelitian pertama dilakukan tanpa menggunakan rancangan percobaan.
Pengamatan dilakukan pada seluruh individu tanaman populasi F2. Hasil
percobaan pertama diperoleh karakter bobot biji per malai memiliki tipe aksi gen
aditif dan epistasis komplementer. Melalui pendugaan ragam diperoleh karakter
bobot biji per malai yang memiliki nilai heritabilitas tinggi dan keragaman genetik
yang luas sehingga dapat digunakan untuk menyeleksi segregan transgresif. Pada
percobaan ini diperoleh 14 individu pada populasi B-69 × Numbu, 134 individu
pada populasi B-69 × Kawali, 13 individu pada populasi PI-150-20A × Numbu,
89 individu pada populasi PI-150-20A × Kawali, 5 individu pada populasi
PI-150-21A × Numbu dan 12 individu pada populasi PI-150-21A × Kawali yang
diduga sebagai segregan transgresif berdasarkan karakter bobot biji per malai.
Terdapat dua populasi persilangan unggul yaitu B-69 × Kawali dan
PI-150-20A × Numbu yang memiliki nilai tengah dan ragam tertinggi yang
dilanjutkan untuk dievaluasi pada percobaan kedua (F2.3).
Penelitian kedua dilakukan dengan menggunakan rancangan augmented.
Hasil percobaan kedua menunjukkan pada karakter bobot biji per malai memiliki
nilai heritabilitas tinggi dan keragaman genetik yang luas. Pada persilangan PI-
150-20AA × Numbu tidak diperoleh segregan transgresif sedangkan pada
persilangan B-69 × Kawali diperoleh dua galur segregan transgresif yaitu F2.3 267
dan F2.3 296 yang direkomendasikan sebagai galur harapan. Kecilnya perolehan
segregan transgresif diduga akibat peran aksi gen non aditif yang tidak diwariskan. | id |