Show simple item record

dc.contributor.advisorBintoro, Muhammad Hasjim
dc.contributor.advisorSupijatno
dc.contributor.authorNurulhaq, Muhammad Iqbal
dc.date.accessioned2018-04-03T01:55:51Z
dc.date.available2018-04-03T01:55:51Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91228
dc.description.abstractMetroxylon spp yang dikenal dengan nama sagu atau rumbia merupakan tanaman penghasil karbohidrat terbesar dibandingkan dengan tanaman penghasil karbohidrat lainnya. Tanaman sagu mampu menghasilkan pati kering 200-400 kg dalam setiap batang. Tanaman sagu memiliki keragaman yang sangat tinggi di Indonesia terutama di wilayah Papua lebih dari 50% populasi sagu dunia terdapat di Indonesia dan 90% dari sagu Indonesia terdapat di Papua. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data keragaman tanaman sagu di Kecamatan Mimika Timur Kabupaten Mimika berdasarkan karakter morfologi dan karakter genetik. Karakter morfologi yang diamati sebanyak 44 karakter dan karakter genetik dianalisis menggunakan metode Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD). Hasil penelitian diperoleh empat aksesi sagu yaitu Nakowai, Mapartaro, Tuhai dan Korearipi. Keempat aksesi tersebut terdiri atas tiga sagu berduri dan satu sagu tidak berduri. Pada karakter morfologi terdapat perbedaan dari keempat aksesi sagu tersebut, seperti ada tidaknya duri, bentuk dan ukuran batang, bentuk tajuk, jumlah daun, ukuran daun dan anak daun, warna daun muda pada anakan, warna empulur, warna pati, serta hasil produksi. Aksesi Korearipi merupakan satu-satunya aksesi yang tidak berduri di lokasi penelitian. Aksesi Tuhai juga memiliki bentuk batang yang unik dengan tumbuhnya anakan sagu di pertengahan batang tanaman induk. Berdasarkan hasil analisis RAPD, keempat aksesi tersebut memilki kemiripan yang cukup jauh, hanya aksesi Nakowai dan Mapartaro yang memiliki hubungan kemiripan yang berdekatan (89%) sedangkan aksesi lainnya memiliki kemiripan dibawah 70% Potensi produksi dari keempat aksesi sagu tersebut berkisar antara 104-275 kg pati kering per pohon. Aksesi Tuhai merupakan aksesi dengan potensi produksi tertinggi dibandingan dengan aksesi lainnya. Rendemen dari sagu di lokasi penelitian berkisar antara 9%-23%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcHorticultureid
dc.subject.ddcDiversityid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleIdentifikasi Berbagai Aksesi Sagu (Metroxylon spp) Di Desa Hiripau Kecamatan Mimika Timur Kabupaten Mimika, Papua.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkarakterid
dc.subject.keywordkeragamanid
dc.subject.keywordgenetikid
dc.subject.keywordproduksiid
dc.subject.keywordRAPDid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record