Show simple item record

dc.contributor.advisorSukma, Dewi
dc.contributor.advisorAisyah, Syarifah Iis
dc.contributor.advisorGiyanto
dc.contributor.authorRaihanun, Siti
dc.date.accessioned2018-03-22T01:57:21Z
dc.date.available2018-03-22T01:57:21Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91213
dc.description.abstractPhalaenopsis amabilis banyak digunakan sebagai tetua persilangan dalam pemuliaan anggrek untuk menghasilkan anggrek hibrida. Salah satu kendala dalam budidaya anggrek Phalaenopsis adalah penyakit busuk lunak yang disebabkan oleh Dickeya dadantii, yang dapat menurunkan hasil dan nilai ekonomi. Teknik kultur in vitro, bioteknologi, dan pemuliaan mutasi menjadi alternatif untuk persilangan konvensional dalam memperluas keragaman morfologi P. amabilis untuk menghasilkan anggrek-anggrek hibrida dengan berbagai variasi ukuran, bentuk, warna, motif bunga, serta ketahanan terhadap patogen. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan mutan putatif P. amabilis dengan keragaman morfologi yang tinggi dan menunjukkan respon ketahanan terhadap infeksi D. dadantii melalui induksi mutasi sinar gamma. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman 1 (Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB), Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi - Badan Tenaga Nuklir Nasional (PAIR BATAN, Jakarta Selatan), dan Laboratorium Bakteriologi (Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB) pada bulan Juni 2015 sampai bulan April 2017. Bahan tanaman yang digunakan adalah protocorm P. amabilis (L.) Blume asal Jawa Barat, yang diiradiasi sinar gamma. Setelah protocorm membentuk planlet, diamati keragaman morfologi, kemampuan proliferasi protocorm like bodies (plbs), dan pengujian respon infeksi isolat D. dadantii hasil maserasi daun tanaman sakit. Protocorm P. amabilis diiradiasi dengan lima taraf dosis iradiasi sinar gamma, 0 (kontrol), 5, 10, 15, dan 20 Gy menggunakan teknik acute iradiation. Pada pengamatan keragaman morfologi dan proliferasi, percobaan disusun secara RAL satu faktor yaitu dosis iradiasi sinar gamma dengan tiga ulangan, setiap ulangan terdiri atas 600 protocorm, dan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam dengan uji lanjut Duncan pada α= 5%. Peubah yang diamati meliputi persentase planlet hidup, jumlah daun, jumlah akar, tinggi planlet, daun variegata, daun tebal, daun ungu, planlet malformasi, dan jumlah plbs sekunder. Potongan daun planlet mutan putatif P. amabilis diinokulasikan menggunakan isolat D. dadantii hasil maserasi dengan konsentrasi 105 cfu/mL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iradiasi sinar gamma mempengaruhi pertumbuhan serta menghasilkan keragaman morfologi pada P. amabilis. Keragaman morfologi terbesar diperoleh dari dosis iradiasi sinar gamma 10 Gy. Pada perlakuan dosis iradiasi sinar gamma 5 dan 15 Gy, tiga planlet mengalami early flowering. Dosis iradiasi sinar gamma 15 Gy memberikan nilai bobot basah dan proliferasi plbs tertinggi. Respon tanaman infeksi terhadap D. dadantii pada lima taraf planlet P. amabilis hasil iradiasi yang diujikan, berupa tanpa gejala, pembusukan jaringan daun, dan hipersensitif. Terdapat beberapa potongan daun planlet mutan putatif P. amabilis yang tahan terhadap infeksi D. dadantii.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcPLant breedingid
dc.subject.ddcMorphological Diversityid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleKeragaman Morfologi dan Ketahanan terhadap Infeksi Dickeya dadantii pada Phalaenopsis amabilis (L.) Blume Hasil Iradiasi Sinar Gamma.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordearly floweringid
dc.subject.keywordisolatid
dc.subject.keywordplbsid
dc.subject.keywordproliferasiid
dc.subject.keywordprotocormid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record