Analisis Risiko Tanah Longsor di Kabupaten Cianjur
View/ Open
Date
2017Author
Tejo, Reni Kusumo
Baskoro, Dwi Putro Tejo
Barus, Baba
Metadata
Show full item recordAbstract
Longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di
Indonesia terutama pada musim hujan dan umumnya terjadi pada wilayah dengan
topografi berupa perbukitan serta pegunungan. Kabupaten Cianjur merupakan
salah satu wilayah di Jawa Barat yang memiliki potensi tanah longsor tinggi, dan
berada pada zona gerakan tanah menengah sampai tinggi. Cianjur telah
mengalami 33 kali kejadian longsor di sepanjang tahun 2002-2007. Dampak
longsor yang terjadi setiap tahun di Kabupaten Cianjur, antara lain mengakibatkan
kerusakan sarana dan infrastruktur, kerugian materiil bahkan dapat menimbulkan
korban jiwa, dimana risiko tersebut akan ditanggung oleh masyarakat yang
terkena bencana. Mengingat potensi tanah longsor yang tinggi di Kabupaten
Cianjur dan adanya risiko yang ditimbulkan dari bahaya longsor tersebut, serta
belum tersedianya data terkait risiko tanah longsor di kabupaten ini, maka
diperlukan studi untuk mengetahui sebaran risiko tanah longsor di wilayah ini.
Dengan ketersediaan data dan informasi keruangan berupa peta bahaya dan peta
risiko longsor di Kabupaten Cianjur, diharapkan dapat dimanfaatkan oleh
pemerintah daerah untuk penanggulangan bencana.
Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) Mengidentifikasi dan menganalisis
faktor yang paling berpengaruh terhadap bahaya tanah longsor di Kabupaten
Cianjur; 2) Menganalisis dan memetakan daerah bahaya tanah longsor di
Kabupaten Cianjur; 3) Menganalisis dan memetakan daerah risiko tanah longsor
di Kabupaten Cianjur; dan 4) Membuat upaya mitigasi tanah longsor di
Kabupaten Cianjur.
Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor
yang paling berpengaruh terhadap bahaya tanah longsor di Kabupaten Cianjur,
terdiri dari dua cara yaitu analisis statistik dan rasional. Analisis faktor secara
statistik dilakukan dengan regresi logistik biner dan menggunakan software SPSS
serta Idrisi. Analisis kerentanan tanah longsor menggunakan kriteria dasar BNPB
2012, namun kriteria tersebut dimodifikasi sesuai dengan definisi kerentanan
yang digunakan pada penelitian ini. Perhitungan kerentanan tanah longsor
mengacu pada Perka BNPB No.02 tahun 2012, yang menghasilkan persamaan
yaitu VL =((0.40* SOS) + (0.25 * FSK) + (0.25 * EKO) + (0.1 * LGK)).
Perhitungan risiko tanah longsor menggunakan persamaan R = H x V x E,
mengacu pada kriteria BNPB 2012 yang dimodifikasi dengan menambahkan
elemen risiko (E).
Berdasarkan hasil analisis faktor dari regresi logistik biner dan analisis
rasional menunjukkan bahwa curah hujan merupakan faktor utama yang
berpengaruh terhadap terjadinya tanah longsor di Kabupaten Cianjur. Kemiringan
lereng juga menjadi faktor penentu terjadinya longsor dari ketiga hasil analisis
faktor. Selanjutnya persamaan yang diperoleh dari hasil analisis faktor digunakan
untuk membuat peta bahaya longsor di Kabupaten Cianjur.
Tingkat bahaya longsor di Kabupaten Cianjur bervariasi dari kelas sangat
rendah sampai sangat tinggi. Berdasarkan data luasannya, kelas bahaya longsor
sangat rendah dan rendah mendominasi peta bahaya longsor hasil regresi logistik
biner di SPSS dan di Idrisi. Peta bahaya longsor hasil analisis rasional
menunjukkan bahwa wilayah penelitian didominasi oleh kelas tinggi (25.12%)
dan sedang (24.50%) dimana kelas bahaya sedang menyebar di seluruh kecamatan
di Kabupaten Cianjur. Peta bahaya tanah longsor hasil analisis regresi logistik
biner di Idrisi digunakan untuk analisis risiko tanah longsor di Kabupaten Cianjur,
karena mempunyai nilai koefisien determinan terbesar (R2=0.980). Berdasarkan
peta bahaya hasil regresi logistik biner di Idrisi, kelas bahaya longsor sedang
sampai sangat tinggi terdapat di bagian tengah dan bagian utara Kabupaten
Cianjur.
Tingkat risiko longsor sangat tinggi dan tinggi di daerah penelitian,
memiliki luas 12 319 ha (3.42 %) pada kelas risiko tinggi dan seluas 3 442 ha
(0.96 %) pada kelas risiko sangat tinggi. Berdasarkan peta risiko longsor, daerah
yang memiliki kelas risiko tinggi dan sangat tinggi terdapat di bagian barat laut
dan tengah-selatan dari Kabupaten Cianjur. Berdasarkan peta kerentanan longsor,
wilayah dengan kelas kerentnana tinggi dan sangat tinggi terdapat di bagian utara
dan barat laut Kabupaten Cianjur sedangkan tingkat eksposur di Kabupaten
Cianjur dominan tergolong ke dalam kelas sedang.
Wilayah yang mempunyai kelas risiko tinggi dan sangat tinggi di Kabupaten
Cianjur perlu mendapatkan prioritas mitigasi bencana di wilayah tersebut. Upaya
mitigasi yang dapat dilakukan antara lain: daerah dengan tingkat risiko tinggi dan
sangat tinggi yang bersumber dari kelas bahaya tinggi dan sangat tinggi yang
terdapat areal pemukiman maka perlu dilakukan penataan kembali fungsi ruang.
Untuk daerah dengan tingkat risiko tinggi dan sangat tinggi yang memiliki kelas
kerentanan sedang sampai sangat tinggi, apabila tingginya kerentanan berasal dari
kerentanan fisik, maka perlu adanya peningkatan ketersediaan fasilitas
transportasi maupun fasilitas umum yang berguna untuk mempermudah
aksesibilitas dalam rangka evakuasi di daerah bencana. Apabila tingginya
kerentanan berasal dari aspek lingkungan, maka dapat dilakukan penanaman
vegetasi kayu untuk menurunkan tingkat kerentanannya.
Collections
- MT - Agriculture [3682]