Show simple item record

dc.contributor.advisorDjajakirana, Gunawan
dc.contributor.advisorDarmawan
dc.contributor.authorSeptiana, Liska Mutiara
dc.date.accessioned2018-03-08T03:47:22Z
dc.date.available2018-03-08T03:47:22Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91164
dc.description.abstractPengaruh biochar sebagai amelioran tanah bergantung pada karakteristiknya yang dipengaruhi oleh jenis bahan baku dan proses pembuatan (pirolisis). Pirolisis dibagi menjadi empat kondisi yang berbeda yaitu gasifikasi (>800 ºC), pirolisis cepat (600-700 ºC), pirolisis menengah (500-600 ºC) dan pirolisis lambat (<400 ºC). Pirolisis lambat menghasilkan produk dominan berupa biochar. Bahan baku yang bisa digunakan dalam pembuatan biochar ialah limbah kayu dan limbah pertanian. Tingginya produksi kayu dan produk pertanian akan diikuti dengan tingginya limbah produk tersebut dan menjadi masalah lingkungan jika tidak dimanfaatkan dengan baik. Sehingga serbuk kayu (serbuk kayu: sengon, mahoni, dan afrika), sekam padi, tongkol jagung, tandan kosong kelapa sawit (tankos) dan ampas tebu (bagasse) dapat dijadikan bahan baku biochar sebagai salah satu penanggulangan permasalahan limbah tersebut. Selanjutnya kualitas biochar dapat dinilai dengan uji perkolasi. Hasil perkolasi akan menjadi petunjuk ada tidaknya peningkatan daya pegang terhadap unsur hara dan air. Penelitian meliputi pembuatan biochar, analisis karakteristik biochar, dan uji perkolasi. Pembuatan biochar dilakukan di Laboratorium Residu Bahan Agrokimia, Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan), Ciomas Bogor. Analisis karakteristik biochar dan uji perkolasi dilakukan di Laboratorium Sumberdaya Fisik Lahan Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada suhu pirolisis 250 ºC rendemen biochar yang dihasilkan lebih tinggi dan pada suhu pirolisis 350 ºC biochar yang dihasilkan memiliki kadar N-Total dan pH biochar lebih tinggi, luas permukaan, total volume pori, dan morfologi biochar semakin lebar serta rata-rata radius pori semakin mengecil. Biochar limbah kayu memiliki kadar C dan Ca lebih tinggi, biochar sekam padi memiliki kadar abu yang lebih tinggi, dan biochar tankos memiliki pH serta kadar hara tersedia lebih tinggi dan pola spektrum FTIR yang menggambarkan perubahan gugus fungsi biochar suhu 250 dan 350 ºC mirip dengan bahan bakunya. Kualitas biochar berdasarkan uji perkolasi menunjukkan bahwa biochar yang dihasilkan pada suhu pirolisis 250 dan 350 ºC tidak berpengaruh terhadap pencucian NH4+ dan NO3- di media tanah dan pasir. Perlakuan pemberian berbagai jenis biochar mampu menahan pencucian NH4+ dan NO3- dibandingkan dengan perlakuan tanpa pemberian biochar pada media tanah dan pasir.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcSoil Agrotechnologyid
dc.subject.ddcPlant Biomassid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleKarakteristik dan Kualitas Biochar dari Berbagai Macam Limbah Biomassa Tanaman pada Pirolisis Suhu Rendahid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordamelioranid
dc.subject.keywordkadar abuid
dc.subject.keywordlimbah kayuid
dc.subject.keywordlimbah pertanianid
dc.subject.keywordperkolasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record