Show simple item record

dc.contributor.authorCholiq, Chusnul
dc.contributor.authorIrfan,Ida Zahidah
dc.date.accessioned2018-03-08T01:46:54Z
dc.date.available2018-03-08T01:46:54Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91150
dc.description.abstractDarah mengandung berbagai elemen dan konstituen yang dapat memberikan berbagai informasi mengenai status fisiologis, metabolisme dan homeostase yang sedang berlangsung di dalam tubuh. Beberapa elemen selain berpengaruh terhadap kesehatan, dapat berpengaruh pula terhadap performa reproduksi terutama kualitas semen dan produksi semen beku. Melalui berbagai jenis analisis, level elemen dan konstituen darah tersebut dapat diketahui. Hasil analisis dapat digunakan sebagai tolok ukur status metabolik dan status kesehatan sapi pejantan. Beberapa gangguan yang bersifat subklinis, dapat dideteksi lebih awal dengan analisis darah. Salah satu panel pemeriksaan profil metabolik adalah pemeriksaan fungsi hati melalui aktivitas beberapa enzim. Aspartate aminotransferase (AST), Alanine aminotransferase (ALT) dan Gamma Glutamyl Transferase (GGT) sering digunakan sebagai indikator adanya penyakit hati akut atau kronis (Stojevic et al. 2008). Namun demikian, tidak seperti AST, sel hati pada ruminansia tidak menunjukkan aktivitas ALT yang tinggi, dan peningkatan aktivitas enzim ini pada kerusakan hati atau nekrosis hati tidak signifikan (Stojevic et al. 2005). Aspartate aminotransferase merupakan enzim yang terdapat di berbagai jaringan, terutama hati, otot lurik dan otot jantung. Peningkatan aktivitas AST dapat menjadi penanda yang baik adanya kerusakan jaringan lunak. Aktivitas GGT sering digunakan sebagai indikator adanya proliferasi epitel saluran empedu, gangguan kolestasis. Davoudi (2013) melaporkan adanya pengaruh umur, bangsa dan jenis kelamin terhadap aktivitas enzim hati pada kambing. Kajian aktivitas AST dan GGT pada sapi perah, sapi potong, kambing dan domba telah banyak dilakukan. Kajian tersebut pada sapi pejantan bibit yang digunakan sebagai bibit penghasil semen beku di Indonesia masih sangat terbatas. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh bangsa terhadap aktivitas AST dan GGT pada sapi pejantan unggul.id
dc.language.isoidid
dc.publisherPerhimpunan dokter Hewan Indonesia PDHIid
dc.titleAKTIVITAS ASPARTATE AMINOTRANSFERASE (AST) DAN GAMMA GLUTAMYLTRANSFERASE (GGT) PADA SAPI PEJANTAN UNGGULid
dc.typeArticleid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Proceedings [2790]
    Proceedings of Bogor Agricultural University's seminars

Show simple item record