Sebaran Spasial Jejak Aktivitas Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis, Fischer 1814) di Taman Nasional Way Kambas
View/ Open
Date
2017Author
Setiawan, Yusrina Avianti
Santosa, Yanto
Arief, Harnios
Metadata
Show full item recordAbstract
Badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) merupakan jenis yang paling kecil dibandingkan dengan lima jenis badak lainnya yang tersisa di dunia. Saat ini sebaran badak sumatera di Indonesia terbatas hanya di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Populasinya yang kecil dan terfragmentasi menyebabkan kondisinya semakin mengkhawatirkan. Salah satu habitat yang tersisa di Pulau Sumatera adalah Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Gangguan yang muncul di kawasan TNWK seperti perburuan, pencurian kayu, dan wabah penyakit secara langsung berdampak buruk bagi badak sumatera, diantaranya ruang geraknya menyempit dan terbatas serta terjadi penurunan kualitas habitat. Berdasarkan kondisi tersebut, perlu dilakukan upaya penyelamatan dan perlindungan yang dapat didasarkan dari kajian mengenai sebaran badak sumatera saat ini dan kondisi habitat yang dipilih oleh badak sumatera di TNWK.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi tipe jejak aktivitas badak sumatera di TNWK, mengetahui bentuk sebaran spasial jejak aktivitas badak sumatera di TNWK berdasarkan tipe ekosistem (hutan sekunder, hutan campuran, dan semak belukar), mengkaji karakteristik habitat yang digunakan badak sumatera di TNWK, dan menganalisis hubungan antara jejak aktivitas badak sumatera dan komponen habitat. Penelitian ini dilaksanakan pada April sampai Agustus 2016 di TNWK. Pengambilan data dilakukan melalui pengamatan langsung di sepanjang jalur transek sepanjang 2 km dan lebar 50 m dengan jumlah transek yang bervariasi tergantung luasan masing-masing ekosistem.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jejak aktivitas badak sumatera di TNWK hanya terkonsentrasi di hutan sekunder. Jejak aktivitas yang ditemukan diantaranya tapak (28), kotoran (8), sisa pakan (6), dan kubangan (14). Hasil penelitian juga mengindikasikan bahwa terdapat pemilihan habitat yang dilakukan oleh badak sumatera sehingga pola sebarannya menjadi mengelompok (ID = 1.06). Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa badak sumatera tidak menyebar secara acak, ditunjukkan dengan hasil uji chi square dimana terdapat hubungan antara jejak aktivitas dengan tipe ekosistem (χ² hitung 23.66 > χ² tabel 18.31), jarak dari desa (χ² hitung 72.61 > χ² tabel 18.31), jarak dari sumber air (χ² hitung 25.31 > χ² tabel 18.31), dan jarak dari jalur patroli (χ² hitung 19.48 > χ² tabel 18.31).
Collections
- MT - Forestry [1419]