dc.description.abstract | Peningkatan pembangunan hutan tanaman industri (HTI) di Indonesia dalam
tiga dekade terakhir ini merupakan upaya pemenuhan kebutuhan kayu karena
semakin terbatasnya suplai bahan baku kayu dari hutan alam. Jenis pohon yang
ditanam di areal HTI tersebut pada umumnya jenis-jenis pohon cepat tumbuh dan
berdaur pendek, termasuk Acacia crassicarpa. Jenis pohon tersebut mampu tumbuh
pada lahan marginal dengan produktivitas yang tinggi. Namun demikian ancaman
serangan rayap tanah pada tegakan Acacia crassicarpa terindikasi cukup tinggi.
Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui keanekaragaman spesies,
sebaran spasial, dan intensitas serangan rayap tanah pada tegakan A. crassicarpa di
lahan gambut, Provinsi Riau.
Petak contoh dipilih secara acak berlapis (stratified random sampling) dengan
intensitas 0.6%, mulai dari blok petak sampai anak petak pada tegakan berumur
satu, dua, dan tiga tahun (3 petak per kelas umur). Petak contoh dibuat berukuran
250 m x 25 m dalam transek yang memotong kontur. Pengumpulan spesimen rayap
dilakukan dengan dua cara yaitu penjelajahan pada setiap pohon di dalam petak
contoh, dan pengumpanan (baiting system) menggunakan kayu umpan (stake) yang
terbuat dari kayu pinus dengan prosedur sesuai ASTM D-1758-96 2008.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di tegakan A. crassicarpa di lahan
gambut terdapat lima spesies rayap tanah yaitu: Coptotermes curvignathus, C.
gestroi, Schedorhinotermes javanicus (Famili: Rhinotermitidae), Longipeditermes
longipes, dan Pericapritermes mohri (Famili: Termitidae). Keanekaragaman
terbesar dimiliki oleh famili Rhinotermidae, khususnya Genus Coptotermes.
Spesies ini memiliki potensi yang besar sebagai hama jika dibanding rayap lainnya.
Coptotermes juga memiliki sebaran terluas karena ditemukan di seluruh petak
contoh. Pola sebaran yang dimiliki Coptotermes cenderung bergerombol di seluruh
petak contoh. Intensitas serangan tertinggi terjadi pada tegakan A. crassicarpa umur
3 tahun (4.13%). Famili Rhinotermitidae khususnya genus Coptotermes dan
Schedorhinotermes merupakan rayap pemakan kayu yang memiliki preferensi
tinggi terhadap lahan gambut. Analisis biplot yang dilakukan menunjukkan bahwa
terdapat hubungan secara linier yang sangat kuat antara variabel water table (WT)
dengan besarnya intensitas dan persentase serangan (IS dan PS). Hal tersebut
mengindikasikan bahwa apabila lahan gambut sebagai tapak tegakan makin kering,
maka dapat dipastikan intensitas serangan Coptotermes terhadap tegakan
A.crassicarpa makin tinggi. | id |