Pengembangan Uji Cepat Metode Koaglutinasi Untuk Mendeteksi Antigen Bakteri Vibrio parahaemolyticus Penyebab Penyakit Vibriosis Pada Udang Vaname.
View/ Open
Date
2017Author
Evan, Yan
Pasaribu, Fachriyan Hasmi
Indrawati, Agustin
Metadata
Show full item recordAbstract
Vibrio parahaemolyticus merupakan salah satu agen penyebab penyakit vibriosis pada udang Vaname (Litopenaeus vannamei). Penyakit ini dapat menyebabkan kematian masal pada udang sehingga menimbulkan kerugian ekonomi. Selama ini untuk mendiagnosa penyakit vibriosis dilakukan dengan metode konvensional dan molekuler, namun metode tersebut membutuhkan bahan dan peralatan yang mahal serta tidak dapat diaplikasikan dilapangan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat kit uji koaglutinasi yang dapat mendeteksi antigen bakteri V. parahaemolyticus penyebab vibriosis pada udang. Koaglutinasi adalah sebuah metode diagnosa cepat dan akurat yang memanfaatkan protein A bakteri Staphylococcus aureus. Reaksi koaglutinasi menggunakan prinsip reaksi aglutinasi, sehingga jika terjadi reaksi antigen dan antibodi yang spesifik maka akan terbentuk butiran putih seperti pasir yang dapat diamati langsung tanpa membutuhkan peralatan dan keahlian khusus. Oleh karena itu, diharapkan kit koaglutinasi ini dapat menjadi alternatif uji yang cepat dan akurat serta dapat diaplikasikan dilapangan.
Antibodi poliklonal V. parahaemolyticus yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil imunisasi pada kelinci yang disuntikan antigen V. parahaemolyticus. Antibodi tersebut kemudian dilakukan purifikasi menggunakan metode presipitasi Amonium Sulfat dan Melon Gel IgG purification kit.
Reagen koaglutinasi yang dibuat merupakan hasil coupling/pengikatan antara suspensi S. aureus Cowan I hasil preparasi yang memiliki protein A dan IgG hasil purifikasi. Reagen koaglutinasi ini selanjutnya dipergunakan untuk pengujian terhadap sampel organ hepatopankreas, usus dan daging udang yang terinfeksi bakteri V. parahaemolyticus dan bakteri lain yaitu Vibrio harveyi dan Vibrio alginolyticus untuk pengujian reaksi silang.
Hasil pengujian koaglutinasi positif hanya terjadi pada sampel organ yang terinfeksi bakteri V. parahaemolyticus, ini ditandai dengan terbentuknya aglutinat yang terlihat seperti butiran-butiran halus pasir. Sedangkan hasil pengujian reaksi silang dengan menggunakan sampel organ yang terinfeksi bakteri V. harveyi dan V. alginolyticus menunjukkan hasil negatif, ini ditandai dengan suspensi tetap homogen tidak terbentuk aglutinat sama halnya pada pengujian sampel kontrol negatif.
Berdasarkan hasil pengujian koaglutinasi membuktikan bahwa reaksi reagen koaglutinasi yang dibuat bersifat spesifik yang hanya bereaksi pada antigen target yaitu antigen V. parahaemolyticus. Reaksi pengujian koaglutinasi juga hanya membutuhkan waktu sekitar 1 menit, hal ini menunjukkan bahwa metode koaglutinasi yang dikembangkan dapat menjadi alternatif pilihan untuk mendeteksi keberadaan antigen bakteri V. parahaemolyticus pada udang dengan cepat dan akurat.
Collections
- MT - Veterinary Science [910]