Show simple item record

dc.contributor.advisorPasaribu, Fachriyan
dc.contributor.advisorPoetri, Okti Nadia
dc.contributor.authorAgustiani, Rina Dwi
dc.date.accessioned2018-02-22T03:35:57Z
dc.date.available2018-02-22T03:35:57Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91078
dc.description.abstractInfeksi koriza merupakan infeksi saluran pernafasan bagian atas pada ayam yang disebabkan Avibacterium paragallinarum. Infeksi Av. paragallinarum dapat terjadi pada semua ayam yang sedang dalam masa pertumbuhan, baik pada ayam pedaging atau ayam petelur. Gejala klinis yang terlihat yaitu keluarnya eksudat atau lendir dari sinus hidung dan mulut, kepala bagian depan bengkak, nafsu makan menurun (anorexia) dan diare. Produksi telur menurun antara 10 – 40 % sehingga penyakit ini dapat mengakibatkan kerugian ekonomi pada industri perunggasan (Droual et al. 1990). Bakteri Av. paragallinarum memiliki beberapa serotipe diantaranya A, B dan C yang memiliki perbedaan pada sifat antigenesitas dan imunogenesitasnya. Varian baru Av. paragallinarum baik serotipe B dan C muncul di negara-negara di wilayah Amerika Latin dan Afrika Selatan. Kehadiran varian baru tersebut menyebabkan penurunan efektifitas vaksin Av. paragallinarum yang umumnya dibuat dari serotipe klasik A, B dan C. Infeksi koriza dapat dicegah dengan pemberian vaksin inaktif pada ayam petelur fase grower dan menjelang produksi telur. Sehubungan dengan kenyataan bahwa vaksin infeksi koriza hanya memberikan kekebalan silang yang minimal diantara berbagai serotipe Av. paragallinarum, maka vaksin yang terbaik seharusnya bersifat otogenus atau homolog dengan bakteri penyebab infeksi koriza yang terdapat dilapangan. Dalam hal ini menggunakan vaksin koriza yang mempunyai serotipe yang sama atau serotipe yang dapat mengadakan reaksi silang dengan serotipe Av. paragallinarum yang berada di lapangan. Pengecekan serotipe Av. paragallinarum dilaboratorium masih jarang dilakukan sehingga penelitian ini bertujuan untuk menentukan serotipe dari beberapa isolat Av. paragallinarum asal ayam petelur yang menunjukkan gejala klinis koriza menggunakan metode multiplex PCR (mPCR) agar bisa mengevaluasi vaksin yang ada di lapangan. Lima belas sampel usapan sinus asal ayam petelur komersil di daerah Jawa Tengah yang di isolat pada tahun 2013 – 2014, digunakan di dalam penelitian ini. Hasil mPCR menunjukkan bahwa enam isolat merupakan Av. paragallinarum serotipe A, tujuh isolat merupakan serotipe C-4 serta dua isolat merupakan gabungan serotipe A dan C-4. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa serotipe Av. paragallinarum yang menyebabkan infeksi koriza pada ayam petelur di Jawa Tengah adalah serotipe A dan C-4. Pada penelitian ini tidak melakukan teknik isolasi dan identifikasi menggunakan media agar maupun uji serologis dalam menentukan serotipe Av. paragallinarum yang merupakan gold standar untuk serotyping Av. paragallinarum sehingga tidak bisa mengevaluasi hasil deteksi dengan single (sPCR) serta hasil serotyping dengan teknik multiplex (mPCR). Namun untuk kebutuhan diagnosa cepat penyebab koriza, teknik molekuler seperti sPCR dan mPCR dapat direkomendasikan karena teknik ini mendeteksi gen spesifik dari Av. paragallinarum.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMedical microbiologyid
dc.subject.ddcA.Paragadlinarumid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleDeteksi Avibacterium paragallinarum Menggunakan Metode multiplex PCRid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAvibacterium paragallinarumid
dc.subject.keywordkorizaid
dc.subject.keywordmPCRid
dc.subject.keywordserotypeid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record