dc.description.abstract | Infeksi koriza merupakan infeksi saluran pernafasan bagian atas pada ayam
yang disebabkan Avibacterium paragallinarum. Infeksi Av. paragallinarum dapat
terjadi pada semua ayam yang sedang dalam masa pertumbuhan, baik pada ayam
pedaging atau ayam petelur. Gejala klinis yang terlihat yaitu keluarnya eksudat
atau lendir dari sinus hidung dan mulut, kepala bagian depan bengkak, nafsu
makan menurun (anorexia) dan diare. Produksi telur menurun antara 10 – 40 %
sehingga penyakit ini dapat mengakibatkan kerugian ekonomi pada industri
perunggasan (Droual et al. 1990). Bakteri Av. paragallinarum memiliki beberapa
serotipe diantaranya A, B dan C yang memiliki perbedaan pada sifat antigenesitas
dan imunogenesitasnya. Varian baru Av. paragallinarum baik serotipe B dan C
muncul di negara-negara di wilayah Amerika Latin dan Afrika Selatan. Kehadiran
varian baru tersebut menyebabkan penurunan efektifitas vaksin Av.
paragallinarum yang umumnya dibuat dari serotipe klasik A, B dan C.
Infeksi koriza dapat dicegah dengan pemberian vaksin inaktif pada ayam
petelur fase grower dan menjelang produksi telur. Sehubungan dengan kenyataan
bahwa vaksin infeksi koriza hanya memberikan kekebalan silang yang minimal
diantara berbagai serotipe Av. paragallinarum, maka vaksin yang terbaik
seharusnya bersifat otogenus atau homolog dengan bakteri penyebab infeksi
koriza yang terdapat dilapangan. Dalam hal ini menggunakan vaksin koriza yang
mempunyai serotipe yang sama atau serotipe yang dapat mengadakan reaksi
silang dengan serotipe Av. paragallinarum yang berada di lapangan. Pengecekan
serotipe Av. paragallinarum dilaboratorium masih jarang dilakukan sehingga
penelitian ini bertujuan untuk menentukan serotipe dari beberapa isolat Av.
paragallinarum asal ayam petelur yang menunjukkan gejala klinis koriza
menggunakan metode multiplex PCR (mPCR) agar bisa mengevaluasi vaksin
yang ada di lapangan.
Lima belas sampel usapan sinus asal ayam petelur komersil di daerah Jawa
Tengah yang di isolat pada tahun 2013 – 2014, digunakan di dalam penelitian ini.
Hasil mPCR menunjukkan bahwa enam isolat merupakan Av. paragallinarum
serotipe A, tujuh isolat merupakan serotipe C-4 serta dua isolat merupakan
gabungan serotipe A dan C-4. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa
serotipe Av. paragallinarum yang menyebabkan infeksi koriza pada ayam petelur
di Jawa Tengah adalah serotipe A dan C-4. Pada penelitian ini tidak melakukan
teknik isolasi dan identifikasi menggunakan media agar maupun uji serologis
dalam menentukan serotipe Av. paragallinarum yang merupakan gold standar
untuk serotyping Av. paragallinarum sehingga tidak bisa mengevaluasi hasil
deteksi dengan single (sPCR) serta hasil serotyping dengan teknik multiplex
(mPCR). Namun untuk kebutuhan diagnosa cepat penyebab koriza, teknik
molekuler seperti sPCR dan mPCR dapat direkomendasikan karena teknik ini
mendeteksi gen spesifik dari Av. paragallinarum. | id |